TEMPO Interaktif, Paris: Prancis hari Senin akan mengirim pesawat untuk menjemput warganya yang terdampar di Thailand, setelah pengunjuk rasa antipemerintah menududuki dua bandara Bangkok, kata Kementerian Luar Negeri.
"Pesawat khusus akan membawa kembali warga kami.. dan mereka yang berada dalam kondisi paling tertekan yang akan diprioritaskan," kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa pesawat akan berangkat Senin sore dan kembali pada hari Rabu.
Pesawat itu akan membawa tim manajemen krisis dari Paris meliputi dokter dan pekerja penyelamatan untuk mendukung Kedutaan Prancis di Bangkok.
Penerbangan itu akan menjadi pelengkap upaya-upaya dari maskapai lain untuk membantu wisatawan yang terperangkap.
Maskapai Prancis KLM hari Minggu mengumumkan akan menerbangkan penumpang dari pulau Phuket ke Amsterdam pada hari Senin dan Selasa ke Paris.
Sejak akhir pekan lalu, pangkalan angkatan laut U-Tapao yang berada 190 kilometer (118 mil) di tenggara Bangkok menjadi satu-satunya tempat bagi turis untuk menyelamatkan diri dari blokade massa antipemerintah di dua bandara utama Bangkok.
Pangkalan yang dibangun tahun 1960-an oleh angkatan udara Amerika Serikat dan dilengkapi satu scanner X-ray untuk tas, hanya dapat menangani sekitar 40 penerbangan sehari, dibandingkan kapasitas 700 penerbangan sehari dari bandara internasional Suvarnabhumi.
Pilihan lain adalah dari resor Phuket dan di kota Chiang Mai, masing-masing sekitar setengah hari perjalanan darat.
AFP | ERWIN