TEMPO.CO, Jakarta - Nikaragua pada Jumat, 30 Juli 2021, memberikan kewarganegaraan pada mantan Presiden El Salvador, Sanchez Ceren, dan beberapa anggota keluarganya. Pemberian kewarganegaraan itu menyusul diterbitkannya perintah penahanan pada Ceren oleh otoritas El Savador atas tuduhan pencucian uang dan korupsi.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Nicaragua, istri Ceren yakni Margarita Villalta dan tiga anak mereka, juga mendapatkan kewarganegaraan Nikaragua.
Sebelumnya pada 22 Juli 2021, Jaksa Agung El Savador memerintahkan agar Ceren ditahan bersama 9 mantan pejabat tinggi negara itu. Mereka dikenakan tuduhan pencucian uang, penggelapan dan dugaan memperkaya diri sendiri dengan mentransfer uang yang tidak halal. Jaksa Agung telah meminta Interpol menerbitkan peringatan pada Ceren sebagai upaya untuk menangkapnya.
Ceren meninggalkan El Salvador bersama keluarganya ke Nikaragua pada Desember 2020 lalu. Sampai sekarang dia belum kembali lagi ke El Salvador.
“Ceren akan mendapatkan fasilitas hak dan hak prerogative yang undang-undang berikan kepadanya. Dia akan tunduk pada kewajiban sebagai warga negara Nikaragua, yang sesua dengan ketentuan konstitusi,” demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Nicaragua.
Ceren adalah anggota partai sayap kiri Farabundo Marti National Liberation Front (FMLN).
Sedangkan Nayib Bukele, Presiden El Savador yang menang dalam pemilu 2019 lalu, pernah di depak dari FMLN ketika dia masih menduduki jabatan Wali Kota San Salvador. Saat itu, Bukele dituduh menabur perpecahan dan melanggar undang-undang partai. Tuduhan tersebut disangkal oleh Bukele.
Baca juga: El Salvador Negara Pertama yang Sahkan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran
Sumber: Reuters