TEMPO.CO, Jakarta - Imigran Suriah bergegas ke kota-kota yang dilanda banjir paling dahsyat di Jerman dalam 60 tahun terakhir untuk membantu membersihkan dan merenovasi rumah, memanfaatkan pengalaman mereka dengan bencana di tanah air mereka untuk membantu negara yang menerima mereka.
Jerman, yang kehilangan setidaknya 180 nyawa dalam banjir awal bulan ini, membuka perbatasannya pada tahun 2015 untuk lebih dari 1 juta migran, banyak dari mereka warga Suriah, yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan.
Anas Alakkad, salah satu penyelenggara kelompok relawan Syrian Volunteers in Germany, mengatakan bahwa dia teringat akan rumahnya ketika bencana banjir melanda.
"Apa yang kami ketahui tentang Jerman adalah bahwa itu sangat terorganisir, sangat bagus, sangat hijau. Dan kemudian di sini di daerah bencana kami merasa seperti kami kembali ke Suriah," katanya, membantu di distrik Ahrweiler, Jerman barat, dikutip dari Reuters, 30 Juli 2021.
"Kami merasa ini tidak boleh terjadi. Kami harus melakukan sesuatu. Dan itu menginspirasi kami," katanya.
Kelompok itu mengatakan ratusan sukarelawannya telah bergegas ke daerah-daerah yang terkena dampak banjir di Jerman barat.
Mouaiad Abedelbi, seorang sukarelawan Suriah yang tinggal di Ahrweiler, mengatakan apartemennya hancur akibat banjir.
"Kami merasakan hal yang sama dengan tetangga kami. Kami sudah mengalami perasaan itu, dan sekarang kami harus merasakannya lagi," katanya. "Tetapi pada akhirnya, kami di sini untuk membantu, dan kami bekerja sama dengan Jerman untuk memperbaiki semuanya."
Tumpukan puing-puing dan batang pohon menutupi jalanan setelah banjir menerjang Kreuzberg, di Jerman, 17 Juli 2021. REUTERS/Wolfgang Rattay
Penduduk Ahrweiler berterima kasih atas bantuan relawan Suriah.
"Mereka sangat cepat dan pekerja keras dan penuh ide tentang bagaimana merenovasi," kata Elke Terporten. "Sangat bagus."
Banjir telah mengguncang agenda politik sebelum pemilihan nasional pada September, menimbulkan pertanyaan yang tidak nyaman tentang mengapa ekonomi terbesar Eropa itu tertinggal.
Dua pertiga orang Jerman percaya bahwa pembuat kebijakan federal dan regional seharusnya berbuat lebih banyak untuk melindungi masyarakat dari banjir, sebuah survei oleh institut INSA untuk surat kabar Jerman Bild yang dirilis minggu lalu.
Baca juga: Banjir di Eropa Bukan Sepenuhnya Salah Perubahan Iklim
REUTERS