Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah Palestina itu Ditembak Tentara Israel Saat Membeli Permen

image-gnews
Bocah Palestina berusia 12 tahun, Mohammad Al Alami, yang dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat, 28 Juli 2021.[Haaretz]
Bocah Palestina berusia 12 tahun, Mohammad Al Alami, yang dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat, 28 Juli 2021.[Haaretz]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Moayyad al-Alami, ayah dari bocah Palestina bernama Mohammed al-Alami, tidak menyangka putra sulungnya yang berusia 12 tahun akan tewas oleh peluru tentara Israel.

Moayyad al-Alami dan ketiga anaknya sedang dalam perjalanan pulang dari toko kelontong ketika mereka melihat sekelompok tentara Israel di pintu masuk ke kota mereka, Beit Ummar, di selatan Tepi Barat yang dijajah Israel, pada Rabu, 12 Juli 2021.

Karena pintu masuk ke jalan tempat keluarga itu tinggal hanya 50 meter dari pangkalan militer permanen Israel, mereka terbiasa melihat tentara di daerah itu.

Saat Moayyad mendekati pintu masuk ke blok keluarganya, putra sulungnya Mohammed, 12 tahun, memohon kepada ayahnya untuk pergi ke toko pojok untuk membeli beberapa permen sebelum mereka pulang untuk makan siang. Moayyad dengan senang hati menurut, dan mulai memutar mobil.

Beberapa saat setelah dia memundurkan mobil, tiba-tiba dia mendengar teriakan dan tembakan berturut-turut.

"Saya melihat itu terjadi tepat di depan saya," Ashraf al-Alami, saudara laki-laki Moayyad dan paman Mohammed, yang berdiri di pintu masuk dekat rumah keluarga pada saat itu, mengatakan kepada Middle East Eye, dikutip 30 Juli 2021.

"Para prajurit tidak menembak ke udara atau memberikan tembakan peringatan, mereka benar-benar memberondong mobil dengan peluru," katanya.

Saat Moayyad memeriksa ketiga anaknya di belakang van, dia segera menyadari bahwa Mohammed tidak berbicara. Saat itulah putrinya yang berusia delapan tahun, Anan, menunjuk darah yang mengalir dari tubuh kakaknya.

Ashraf dan orang-orang di sekitarnya membuka pintu belakang van. "Saya melihat Mohammed terbaring di sana berlumuran darah, di pelukan saudara perempuannya Anan, dan adik laki-lakinya Ahmed, yang berusia lima tahun, meringkuk di lantai mobil sambil menangis," katanya. "Saya tidak bisa menggambarkannya, itu adalah hal paling mengerikan yang pernah saya lihat."

Pada saat keluarga Mohammed membawanya ke rumah sakit di kota Hebron, sekitar 13 km selatan kota, denyut nadi bocah itu sudah tidak ada.

"Para dokter dan perawat di ruang gawat darurat melakukan CPR padanya selama enam menit sebelum mereka bisa mendapatkan denyut nadinya," kata Ashraf, menambahkan bahwa dokter kemudian membawanya ke operasi selama hampir empat jam.

Pada saat para dokter berhasil menghentikan pendarahan, kondisi Mohammed kritis. Hanya beberapa saat setelah dia dipindahkan dari ruang operasi ke ICU, dia meninggal karena luka-lukanya.

Menurut keluarga, Mohammed terluka dengan lima luka tembak di perut dan dadanya.

Nasri Sabarneh, wali kota Beit Ummar, mengatakan pada hari Rabu bahwa sang ayah sedang mengemudi dengan putra dan putrinya ketika Mohammed memintanya untuk berhenti di sebuah toko untuk membeli sesuatu.

Sabarneh mengatakan dia mengenal keluarga itu, yang tinggal di kota, dan telah berbicara dengan ayahnya. Ayah dan putrinya tidak terluka, katanya, Al Jazeera melaporkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari Kamis, prosesi pemakaman Mohammed, yang dibungkus dengan bendera Fatah, partai Presiden Palestina Mahmoud Abbas, diiringi ratusan orang melalui jalan-jalan di Beit Ummar, tempat ia dimakamkan.

Pasukan Israel menembak dan membunuh seorang pria Palestina berusia 20 tahun, kata pejabat kesehatan Palestina. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pria itu, yang diidentifikasi sebagai Shaukat Awad, ditembak di kepala dan perut selama bentrokan pemakaman Mohammed di Beit Ummar.

Kemudian, ratusan warga Palestina melemparkan batu ke tentara Israel yang membalas dengan menembakkan gas air mata.

Saksi mata Reuters mengatakan ratusan warga Palestina melemparkan batu ke pasukan Israel selama pemakaman. Militer Israel mengatakan pasukannya merespons dengan menembak peluru kaliber 22 dan peluru tajam ke udara.

Namun, relawan medis Palang Merah Palestina mengatakan pasukan Israel tiba-tiba menembaki orang-orang yang baru tiba di kuburan.

Para pelayat menghadiri pemakaman bocah lelaki Palestina berusia 12 tahun Mohammad Al Alami, yang dibunuh oleh pasukan Israel menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dekat Hebron, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 29 Juli 2021. [REUTERS/Mussa Qawasma]

Setelah salat ashar sekitar pukul 1 siang, ribuan orang dari Beit Ummar berangkat dari masjid kota dalam prosesi pemakaman menuju pemakaman. Ketika orang banyak mendekati kuburan, mereka tiba-tiba diserang oleh tentara Israel yang ditempatkan di daerah itu.

"Orang-orang baru saja tiba di pemakaman dan entah dari mana tentara mulai menembaki kami dari segala arah," kata Waleed Wahdein, seorang penduduk Beit Ummar dan relawan medis dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, mengatakan kepada Middle East Eye.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan pihaknya meluncurkan penyelidikan atas penembakan mematikan pada anak laki-laki itu pada Rabu.

Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa komandan senior dan polisi militer, yang menyelidiki dugaan pelanggaran oleh pasukan, juga menyelidiki insiden tersebut. Dikatakan tentara menembaki sebuah mobil yang menolak berhenti di sebuah pos pemeriksaan setelah mereka melepaskan tembakan peringatan.

"Setelah kendaraan tidak berhenti, salah satu tentara menembak ke arah roda kendaraan untuk menghentikannya," kata militer Israel.

"Kami sedang menyelidiki klaim bahwa seorang bocah Palestina di bawah umur tewas akibat tembakan itu," kata militer Israel, seraya menambahkan bahwa insiden itu sedang ditinjau oleh perwira komandan senior.

Baca juga: Pasukan Israel Bunuh Pelayat yang Hadiri Pemakaman Bocah Palestina

MIDDLE EAST EYE | AL JAZEERA | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

8 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

9 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

10 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

10 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

11 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

11 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

13 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

14 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

17 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

18 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel