TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel membunuh seorang pria Palestina dalam bentrokan hari Kamis saat pemakaman seorang bocah Palestina berusia 12 tahun, yang ditembak mati oleh tentara sehari sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Saksi mata mengatakan ratusan warga Palestina melemparkan batu ke pasukan Israel selama pemakaman di dekat kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki, dikutip dari Reuters, 30 Juli 2021.
Militer Israel mengatakan pasukannya merespons dengan menembak peluru kaliber 22 dan peluru tajam ke udara.
Namun relawan medis Palang Merah Palestina mengatakan pasukan Israel tiba-tiba menembaki orang-orang yang baru tiba di kuburan.
Setelah salat ashar sekitar pukul 1 siang, ribuan orang dari Beit Ummar berangkat dari masjid kota dalam prosesi pemakaman menuju pemakaman. Ketika orang banyak mendekati kuburan, mereka tiba-tiba diserang oleh tentara Israel yang ditempatkan di daerah itu.
"Orang-orang baru saja tiba di pemakaman dan entah dari mana tentara mulai menembaki kami dari segala arah," kata Waleed Wahdein, seorang penduduk Beit Ummar dan relawan medis dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, mengatakan kepada Middle East Eye.
Para pelayat menghadiri pemakaman bocah lelaki Palestina berusia 12 tahun Mohammed al-Alami, yang dibunuh oleh pasukan Israel menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dekat Hebron, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 29 Juli 2021. [REUTERS/Mussa Qawasma]
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Shawkat Awad, tahun, terkena tembakan Israel dan meninggal di rumah sakit. Mereka meng atakan 12 pengunjuk rasa lainnya terluka.
Para pejabat Palestina mengatakan bocah berusia 12 tahun, Mohammed al-Alami, ditembak mati di dada oleh pasukan Israel pada hari Rabu ketika dia sedang mengendarai mobilnya bersama ayahnya di Hebron.
Menurut militer Israel, seorang tentara menembaki roda kendaraan setelah menyimpulkan pengemudi terlibat dalam aktivitas mencurigakan pada hari sebelumnya.
Moayyad al-Alami dan ketiga anaknya sedang perjalanan pulang dari toko ketika mereka melihat tentara Israel di pintu masuk mereka di selatan Tepi Barat.
Moayyad, menurut laporan Middle East Eye, mendekati pintu masuk ke blok perumahannya yang berada hanya sekitar 50 meter dari pangkalan militer Israel. Ketika itu, putra sulungnya Mohammed al-Alami, 12 tahun, meminta ayahnya untuk membelikan permen sebelum pulang makan siang. Moayyad mengiyakan dan memutar mobilnya.
Beberapa saat setelah dia memundurkan mobil, dia mendengar teriakan dan tembakan berturut-turut.
"Para prajurit tidak menembak ke udara atau memberikan tembakan peringatan, mereka benar-benar menyemprot mobil dengan peluru," kata Ashraf al-Alami, saudara laki-laki Moayyad dan paman Mohammed, yang berdiri di pintu masuk dekat rumah.
Saat Moayyad memeriksa ketiga anaknya di belakang van, dia segera menyadari bahwa Mohammed tidak berbicara. Saat itulah putrinya yang berusia delapan tahun, Anan, menunjuk darah yang mengalir dari tubuh kakaknya. Mohammed tewas di rumah sakit oleh lima peluru di perut dan dada.
Militer mengatakan insiden itu sedang ditinjau oleh perwira senior.
Kekerasan telah membara di Tepi Barat sejak pembicaraan yang ditengahi AS antara Palestina dan Israel gagal pada tahun 2014.
Baca juga: Lagi, Tentara Israel Bunuh Bocah Palestina di Tepi Barat
REUTERS | MIDDLE EAST EYE