TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden telah meminta negara bagian, pemerintah lokal, dan pemerintah daerah, untuk memberikan insentif US$ 100 (sekitar Rp1,4 juta) kepada setiap warga Amerika yang baru divaksin sebagai upaya mendorong tingkat vaksinasi Covid-19, kata Departemen Keuangan AS pada Kamis.
Depkeu mengatakan insentif itu adalah penggunaan dana yang diizinkan dari bantuan US$350 miliar (Rp5.000 triliun) yang diberikan pemerintah federal kepada pemerintah negara bagian, lokal, teritorial dan suku di bawah Undang-Undang Rencana Penyelamatan Amerika atau American Rescue Plan Act.
Departemen Keuangan akan memberikan bantuan teknis dalam menggunakan dana ini untuk mendukung peningkatan vaksinasi, menurut laporan Reuters, 30 Juli 2021.
"Hari ini (29 Juli 2021), Presiden menyerukan kepada pemerintah negara bagian, teritorial, dan lokal untuk memberikan pembayaran US$100 untuk setiap orang Amerika yang baru divaksinasi, sebagai insentif tambahan untuk meningkatkan tingkat vaksinasi, melindungi masyarakat, dan menyelamatkan nyawa," kata Departemen Keuangan.
Sebelumnya pada hari Kamis, Wali Kota New York City Bill de Blasio mengumumkan bahwa siapa pun yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pertama mereka di situs yang dikelola kota akan menerima pembayaran US$100.
Departemen Keuangan juga mengatakan sedang memperluas kredit pajak yang dapat diklaim oleh pengusaha untuk upah yang dibayarkan kepada karyawan sehingga bisa memberi mereka cuti berbayar untuk mendapatkan vaksinasi, atau untuk membantu anggota keluarga dan individu tertentu lainnya dengan vaksinasi Covid-19.
Pada Kamis Joe Biden juga mengumumkan tindakan baru untuk mendorong lebih banyak vaksinasi, termasuk mendesak semua pegawai federal divaksin Covid-19 atau dikenakan protokol ketat.
President Joe Biden memegang masker saat berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. Usai terpilih Joe Biden mengumumkan pembentukan gugus tugas Covid-19 untuk menyusun cetak biru mengatasi pandemi. REUTERS/Jonathan Ernst
Tindakan baru ini datang di tengah meningkatnya rawat inap dan kematian akibat Covid-19 di AS. Sebagian besar orang dengan kasus Covid-19 parah adalah mereka yang tidak divaksinasi.
"Ini adalah tragedi Amerika. Orang-orang sekarat dan akan meninggal, yang sebetulnya bisa diselamatkan," kata Joe Biden dalam pidato di Gedung Putih, CNN melaporkan.
"Baca beritanya. Anda akan melihat cerita pasien yang tidak divaksinasi di rumah sakit, ketika mereka terbaring di tempat tidur sekarat karena Covid-19, mereka bertanya, 'Dok, bisakah saya mendapatkan vaksinnya?' Para dokter harus mengatakan, 'Maaf, sudah terlambat'." cerita Biden.
Dalam pendekatannya yang paling keras untuk mendorong orang Amerika agar divaksinasi, Joe Biden dengan blak-blakan berargumen bahwa jika Anda tidak divaksinasi, "Anda menimbulkan masalah bagi diri Anda sendiri, keluarga Anda, dan mereka yang bekerja dengan Anda."
Joe Biden mengatakan setiap pegawai pemerintah federal dan kontraktor di tempat akan diminta untuk membuktikan status vaksinasi mereka.
"Karyawan yang belum divaksinasi akan diminta untuk memakai masker di tempat kerja di mana pun lokasi geografis mereka, jarak fisik dari semua karyawan dan pengunjung lain, mematuhi persyaratan pengujian penyaringan mingguan atau dua kali seminggu, dan tunduk pada pembatasan perjalanan resmi," kata Gedung Putih menjelang pidato Joe Biden.
Baca juga: Joe Biden Rayakan HUT UU Penyandang Disabilitas, Gelontorkan USD 400 Miliar
REUTERS | CNN