TEMPO.CO, Jakarta - Inggris akan mengirimkan vaksin AstraZeneca ke sejumlah negara termasuk Indonesia mulai pekan ini. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan vaksinasi Covid-19 di dunia tidak akan memadai hingga 2024, kecuali negara-negara lain termasuk Inggris menyumbangkan vaksin ke negara miskin.
Inggris berjanji menyumbangkan 100 juta vaksin saat menjadi tuan rumah KTT G-7 pada awal tahun ini. Inggris akan mengirimkan langsung vaksin AstraZeneca ke negara-negara yang membutuhkan atau melalui skema COVAX, yang menjamin akses global yang adil terhadap vaksin Covid-19.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada pertemuan puncak di Cornwall, Inggris, Amerika Serikat akan membeli dan menyumbangkan 500 juta dosis vaksin Pfizer ke lebih dari 90 negara.
Raab mengatakan kepada Reuters pada Rabu, 28 Juli 2021, bahwa sebanyak 71 persen orang dewasa di Inggris, sudah divaksinasi penuh. Inggris pun siap mengirimkan 9 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca minggu ini ke negara-negara termasuk Indonesia, Jamaika dan Kenya.
“Dunia hanya akan divaksinasi secara memadai pada tahun 2024," ujar Raab. Namun, dia menegaskan, ingin agar vaksinasi bisa rampung pertengahan tahun depan dan hal itu bisa membuat perbedaan besar pada negara-negara yang terkena dampak Covid-19.
Inggris pada umumnya akan memberikan 20 persen dari vaksin secara langsung dan 80 persen melalui COVAX. Skema ini dipuji oleh Raab, memberikan vaksin AstraZeneca kepada negara-negara paling miskin dan paling rentan di seluruh dunia.
Pandemi Covid-19 telah merobek ekonomi global. Jumlah infeksi terjadi di lebih dari 210 negara dan wilayah sejak kasus pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019. Lebih dari 4,3 juta orang telah meninggal.
Hal ini juga telah memicu negara-negara menginokulasi warganya dan membangun kembali ekonomi mereka. "Kami tahu kami tidak akan aman sampai semua orang aman," kata Raab.
Untuk 9 juta dosis vaksin AstraZeneca yang didonasikan, sekitar 5 juta dosis akan ditawarkan kepada COVAX, sementara 4 juta lainnya akan dibagikan langsung ke negara-negara termasuk Laos, Kamboja, dan Malaysia.
Baca: Studi: Antibodi Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Turun 50 Persen Setelah 3 Bulan
REUTERS