TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Anthony Blinken menyampaikan bahwa ia khawatir atas perkembangan agresi Taliban di Afghanistan. Aksi tersebut, kata ia, mengancam nyawa warga Afghanistan di saat Amerika sudah menarik pasukannya dari sana.
Meski tahu situasinya genting, Blinken tidak memberikan indikasi bahwa Amerika akan mengubah kebijakan penarikan pasukannya. Ia berkata, cara untuk memastikan damai di Afghanistan adalah dengan semua pihak serius mengikuti negosiasi gencatan senjata.
"Sungguh-sungguh mengkhawatirkan. Warga Afghanistan yang melakukan kejahatan terhadap sesamanya akan menjadikan negaranya sebagai wilayah Pariah. Hanya ada satu jalan, negosiasi damai secara baik-baik." ujar Anthony Blinken dalam kunjungannya ke India, Rabu, 28 Juli 2021.
Orang-orang berdiri di atas kendaraan memegang bendera Taliban ketika orang-orang berkumpul di dekat titik persimpangan Gerbang Persahabatan di kota perbatasan Chaman, Pakistan-Afganistan, Pakistan 14 Juli 2021.[REUTERS / Abdul Khaliq Achakzai]
Sejauh ini, negosiasi damai antara Taliban dan Afghanistan, yang berlangsung di Qatar, memang mandek. Taliban tidak menunjukkan niat untuk bernegosiasi lebih lanjut mengingat pasukan berhasil menguasai wilayah-wilayah strategis di Afghanistan. Per berita ini ditulis, belum ada kabar lagi kapan negosiasi akan dimulai kembali.
Taliban dikabarkan sudah menguasai lebih dari 50 persen distrik-distrik di Afghanistan. Sebagian besarnya adalah wilayah perbatasan, memungkinkan mereka untuk menjaga dan memperkuat pengaruhnya. Tak ayal berbagai pihak memprediksi milisi akan kembali berkuasa di Afghanistan seperti tahun 1996-2001.
Baca Juga:
Taliban membantah prediksi yang ada. Mereka berjanji akan memperlakukan warga Afghanistan dengan baik. Selain itu, mereka tidak akan mengizinkan Afghanistan kembali menjadi basis militer "teroris internasional". Taliban tak menyebutkan siapa yang ia maksud sebagai teroris internasional.
Sementara itu, kemarin, Pemerintah Amerika menyatakan komitmennya untuk tetap membantu Afghanistan meski pasukan telah ditarik. Salah satunya adalah melancarkan serangan udara ke basis-basis Taliban. Selain itu, Amerika juga akan memberikan visa khusus kepada ribuan warga Afghanistan yang pernah bekerja bagi mereka agar bisa mengungsi di Negeri Paman Sam.
Baca juga: Afghanistan Terdesak, Amerika Bantu Serang Taliban dari Udara
REUTERS | ISTMAN MP