TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel menembak bocah Palestina berusia 12 tahun di Tepi Barat pada Rabu kemarin, 28 Juli 2021. Dikutip dari kantor berita Reuters, peristiwa itu terjadi ketika sang bocah dan ayahnya tengah mengendarai mobil di Tepi Barat, salah satu wilayah konflik di Palestina.
Militer Israel berdalih tentaranya tidak secara spesifik mengincar korban dan tidak tahu ada anak-anak di dalamnya. Dalam pembelaannya, mereka mengaku menembaki mobil, bukan korban, karena menyakini pengemudinya terlibat dalam aktivitas mencurigakan.
"Kami tengah menyelidiki klaim bahwa anak Palestina terbunuh dalam baku tembak. Insiden tersebut sedang diselidiki oleh komandan senior," ujar pernyataan pers Militer Israel, Kamis, 29 Juli 2021.
Militer Israel melanjutkan, penembakan mobil tersebut bermula dari dua orang pria mengendarai mobil ke desa Beit Ummar, Tepi Barat, beberapa jam sebelum kejadian. Kedua pria tersebut, menurut pantauan personil mereka, keluar dari mobil dan kemudian menggali tanah untuk mengubur sebuah tas.
Personil Israel mencurigai tas yang dikuburkan berisi benda berbahaya. Mereka kemudian mendekati galian kedua pria tersebut, membongkarnya, dan mendapati bahwa isinya adalah jenazah bayi.
Beberapa jam kemudian, mobil serupa kembali ke lokasi galian. Militer Israel menyakini itu mobil yang sama dengan sebelumnya dan mencoba untuk meminta keterangan pengendaranya.
Warga Palestina membakar ban bekas dalam aksi protes anti-Israel atas kekerasan lintas perbatasan antara militan Palestina di Gaza dan militer Israel, dekat pos pemeriksaan Hawara dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Mei 2021. REUTERS/Raneen Sawafta
"Tentara kami mencoba menghentikan mobil tersebut sesuai standar yang berlaku yaitu dengan berteriak dan melepas tembakan peringatan. Mobil tidak berhenti dan salah satu tentara kami memutuskan untuk menembaknya," ujar keterangan pers Militer Israel. Militer Israel menambahkan bahwa personil mereka mengklaim hanya menembak ban.
Pemerintah Palestina membantah pernyataan Israel. Mereka mengatakan Militer Israel jelas-jelas menembaki korban. Adapun korban tewas beberapa jam kemudian setelah dilarikan ke rumah sakit karena luka tembak di bagian dada.
Perihal galian di lokasi kejadian, Kepala Desa Beit Ummar Nasri Sabarneh membenarkan bahwa apa yang dikubur adalah jenazah bayi. Adapun bayi tersebut adalah anak dari salah satu keluarga desanya yang meninggal tak lama setelah dilahirkan.
"Tentara Israel mendekati makam bayi tersebut beberapa jam setelah ia dikuburkan," ujarnya melengkapi.
Sebagai catatan, Tepi Barat adalah salah satu wilayah Palestina yang diklaim oleh Israel. Bertahun-tahun warga setempat dikekang dan diawasi oleh Israel sementara mereka mencoba mencari kedaulatan. Pertentangan itu menyebabkan berbagai konflik dan bentrokan kerap terjadi di Tepi Barat.
Dalam konflik tersebut, bocah Palestina kerap menjadi korban. Menurut laporan Al Jazeera per Mei lalu, lebih dari 3000 bocah Palestina tewas dibunuh Militer Israel selama 20 tahun terakhir. Tidak sedikit juga yang berakhir menjadi tahanan.
Baca juga: Eks Kepala Dewan HAM PBB Akan Selidiki Kejahatan Perang Israel dan Hamas
REUTERS | ISTMAN MP