Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Antibodi Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Turun 50 Persen Setelah 3 Bulan

Reporter

image-gnews
Botol berlabel
Botol berlabel "AstraZeneca COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan logo AstraZeneca yang dipajang, dalam foto ilustrasi yang diambil 14 Maret 2021. [REUTERS/Dado Ruvic]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat antibodi Covid-19 dari vaksin AstraZeneca dan Pfizer akan berkurang mulai enam minggu setelah imunisasi lengkap. Setelah 10 minggu, antibodi terus merosot hingga lebih dari 50 persen.

Hal itu diketahui dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal media kedokteran asal Inggris, The Lancet. Para peneliti dari University College London (UCL) di Inggris mencatat bahwa jika tingkat antibodi terus menurun pada tingkat ini. Akibatnya ada kekhawatiran bahwa efek perlindungan dari vaksin mungkin mulai hilang, terutama terhadap varian baru.

Namun para peneliti belum bisa memprediksi seberapa cepat hal itu terjadi. Studi UCL Virus Watch juga menemukan bahwa tingkat antibodi secara substansial lebih tinggi setelah dua dosis vaksin Pfizer dibandingkan dua suntikan AstraZeneca.

Tingkat antibodi juga jauh lebih tinggi pada orang yang divaksinasi dibandingkan mereka yang pernah terjangkit Covid-19. "Tingkat antibodi setelah kedua dosis vaksin AstraZeneca atau Pfizer pada awalnya sangat tinggi, sehingga berhasil memproteksi infeksi Covid-19 yang parah,” kata Madhumita Shrotri dari UCL Institute of Health Informatics.

Namun, Shroti menambahkan, tingkat antibodi ini turun secara substansial selama dua hingga tiga bulan.

Temuan ini berdasarkan data dari 600 orang responden berusia 18 tahun ke atas, tanpa memandang usia, penyakit kronis atau jenis kelamin.

Para peneliti menyoroti pula meskipun implikasi klinis dari penurunan tingkat antibodi belum jelas, vaksin tetap efektif melawan tingkat keparahan Covid-19.

Berbekal penelitian ini, mereka yang diprioritaskan menerima dosis booster, adalah yang sudah divaksinasi paling awal. "Data kami menunjukkan bahwa mereka yang divaksinasi paling awal, terutama dengan vaksin AstraZeneca, kemungkinan sekarang memiliki tingkat antibodi terendah," kata Profesor Rob Aldridge dari UCL Institute of Health Informatics.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, mereka yang divaksinasi dengan vaksin AstraZeneca cenderung memiliki tingkat antibodi yang jauh lebih rendah dibandingkan penerima Pfizer. "Ini mungkin juga perlu dipertimbangkan ketika memutuskan siapa yang harus diprioritaskan saat booster diluncurkan," kata Aldridge dalam pernyataannya.

Tim mengakui data yang dukumpulkan terbatas termasuk ukuran sampel beberapa kelompok. Para peneliti mencatat bahwa setiap individu hanya menyumbangkan satu sampel, sehingga mereka belum dapat memastikan seberapa cepat tingkat antibodi turun untuk setiap individu. Atau apakah antibodi terus turun atau mencapai tingkat yang stabil selama beberapa bulan ke depan.

Mereka juga mencatat bahwa orang yang berbeda akan memiliki tingkat kekebalan yang tak sama tergantung pada kemampuan menetralkan virus dari antibodi mereka serta respons sel T mereka.

“Bahkan ketika tingkat antibodi yang terukur rendah, kemungkinan akan ada memori kekebalan yang terus berlanjut yang dapat menawarkan perlindungan jangka panjang,” para penulis penelitian.

Mereka mengatakan penelitian lebih lanjut penting untuk mengetahui ambang tingkat antibodi yang diperlukan untuk perlindungan penyakit parah.

Baca: Studi: Campuran Vaksin AstraZeneca Pfizer Tingkatkan Antibodi Hingga 6 Kali

TIMES OF INDIA | LIVEMINT.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

1 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

8 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

11 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

12 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

14 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

17 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

17 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.