TEMPO.CO, Jakarta - Najib Mikati, konglomerat di bidang telekomunkasi ditunjuk sebagai perdana menteri baru Lebanon. Ini adalah kedua kalinya Mikati menjabat sebagai perdana menteri, setelah mendapat dukungan dari partai-partai besar.
Tugas baru menanti Mikati. Utamanya memperbaiki ekonomi Lebanon yang sedang didera krisis.
Lulusan Harvard University ini dikenal bertangan dingin dalam mengelola bisnis. Ia tercatat dalam daftar orang kaya versi Forbes di urutan ke-1249.
Dilansir dari Forbes, harta Najib Mikati ditaksir mencapai US$ 2,7 miliar atau setara 39 triliun.
Bersama saudara Taha, Najib Mikati mendirikan perusahaan investasi M1 Group yang berbasis di Beirut. Investasinya termasuk saham di perusahaan telekomunikasi Afrika Selatan MTN, ritel fashion Pepe Jeans dan real estate yang tersebar di New York, London dan Monaco.
Mikati dan Taha mendirikan Investcom pada tahun 1982, yang bisnis utamanya menjual telepon satelit saat perang saudara melanda Lebanon. Mereka memperluas bisnis ke Afrika dengan membangun menara ponsel di Ghana, Liberia dan Benin serta negara-negara lainnya.
Pada 2005, Investcom mencatatkan saham perdana di London Stock Exchange. Pada 2009, MTN Afrika Selatan membeli saham perusahaan Mikati seharga US$ 3,6 miliar.
Mikati pernah menjabat sebagai menteri pekerjaan umum dan transportasi di tiga kabinet antara tahun 1998 dan 2004.
Tidak seperti banyak pemimpin Lebanon, Najib Mikati tidak berasal dari salah satu dari banyak dinasti politik, menjadikannya kandidat kompromi yang lebih mungkin untuk perdana menteri Lebanon.
Najib Mikati memperoleh cukup suara dalam konsultasi parlemen untuk ditunjuk sebagai perdana menteri lagi.
Penunjukannya sebagai perdana menteri terjadi setelah politisi veteran Muslim Sunni, Saad al-Hariri, mundur dari upaya pembentukan kabinet awal bulan ini, setelah sembilan bulan mengalami kebuntuan dengan Presiden Michel Aoun, kepala negara Kristen Maronit.
FORBES | REUTERS