Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terdakwa Pertama Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong Divonis Bersalah

image-gnews
Sebuah van penjara yang membawa Tong Ying-kit, orang pertama yang didakwa berdasarkan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong yang baru, tiba di Pengadilan Tinggi untuk sidang, di Hong Kong, Cina, 27 Juli 2021. [REUTERS/Tyrone Siu]
Sebuah van penjara yang membawa Tong Ying-kit, orang pertama yang didakwa berdasarkan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong yang baru, tiba di Pengadilan Tinggi untuk sidang, di Hong Kong, Cina, 27 Juli 2021. [REUTERS/Tyrone Siu]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang pertama yang didakwa dengan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong dinyatakan bersalah pada Selasa atas terorisme dan menghasut separatisme.

Terpidana adalah mantan pelayan Tong Ying-kit, 24 tahun, yang dituduh menabrakan sepeda motornya ke tiga polisi anti huru hara sambil membawa bendera dengan slogan protes "Bebaskan Hong Kong, revolusi zaman kita," yang menurut jaksa adalah tindakan separatisme, Reuters melaporkan, 27 Juli 2021.

Putusan yang sebagian besar bergantung pada interpretasi slogan, memberlakukan batasan baru pada kebebasan berbicara di bekas jajahan Inggris itu, kata para aktivis.

Kelompok hak asasi manusia juga mengkritik keputusan untuk menolak jaminan Tong dan sistem pengadilan juri, yang telah menjadi fitur utama dari aturan hukum Hong Kong.

Pemerintah tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.

Persidangan Tong dipimpin oleh hakim Esther Toh, Anthea Pang dan Wilson Chan, yang dipilih oleh pemimpin kota Carrie Lam untuk memimpin kasus keamanan nasional.

Hakim Toh membacakan ringkasan putusan di pengadilan, dengan mengatakan "menampilkan kata-kata seperti itu mampu menghasut orang lain untuk melakukan separatisme."

Dia menambahkan bahwa Tong menyadari makna separatisme dari slogan itu, dan bahwa dia bermaksud untuk mengomunikasikan makna ini kepada orang lain. Tindakannya menyebabkan "kerugian besar bagi masyarakat", kata hakim.

Mantan pelayan Tong Ying-kit, 24 tahun, mengaku tidak bersalah atas tuduhan terorisme, menghasut separatisme serta tuduhan alternatif mengemudi berbahaya yang menyebabkan luka fisik yang parah pada 1 Juli tahun lalu.[The Standard Hong Kong]

Dalam penilaian terperinci yang dipublikasikan di situs web pengadilan, para hakim juga mengatakan sepeda motor Tong berpotensi menjadi senjata mematikan.

"Kegagalan terdakwa untuk berhenti di semua garis pemeriksaan polisi, akhirnya menabrak polisi, merupakan tantangan yang disengaja yang dipasang terhadap polisi, simbol hukum dan ketertiban Hong Kong," kata hakim.

Tuduhan alternatif mengemudi berbahaya yang menyebabkan cedera tubuh yang parah tidak dipertimbangkan. Pengadilan Tinggi akan mendengarkan argumen mitigasi pada Kamis dan hukuman akan diumumkan di kemudian hari.

Tong mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan, yang berasal dari peristiwa pada 1 Juli 2020, tak lama setelah undang-undang kontroversial itu diberlakukan.

Pengacara Tong, Clive Grossman, mengatakan kepada Reuters di luar pengadilan tidak ada keputusan yang dibuat untuk banding. Dia menolak berkomentar lebih lanjut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nathan Law, seorang aktivis yang telah mendapat suaka di Inggris setelah meninggalkan Hong Kong, mengatakan dalam sebuah pesan di Twitter: "Sistem peradilan di Hong Kong dipersenjatai untuk menindas."

Benedict Rogers, kepala eksekutif kelompok hak asasi Hong Kong Watch, menyebut putusan itu pukulan terhadap kebebasan berekspresi dan mengatakan pusat keuangan global itu sekarang tidak lebih dari sebuah negara polisi.

Persidangan Tong sebagian besar berfokus pada makna slogan, yang ada di mana-mana selama protes massal tahun 2019 di Hong Kong.

Slogan dinyanyikan di jalan-jalan, diunggah online, dicoret di dinding dan dicetak di segala hal mulai dari pamflet, buku, stiker dan T-shirt hingga cangkir kopi.

Argumen selama persidangan mengacu pada berbagai topik, termasuk sejarah Cina kuno, gerakan hak-hak sipil AS dan Malcolm X, untuk menentukan apakah slogan itu memisahkan diri.

Dua saksi ahli yang dipanggil oleh pembela untuk menganalisis makna slogan tersebut, berdasarkan sumber-sumber termasuk pemeriksaan terhadap sekitar 25 juta unggahan online, menemukan "tidak ada hubungan substansial" antara slogan dan kemerdekaan Hong Kong.

Hakim menolak argumen pembelaan.

"Bahkan jika kami salah dalam menemukan bahwa terdakwa memahami slogan yang berarti kemerdekaan Hong Kong dan mengadopsi makna itu ketika mengibarkan bendera...kami berpandangan bahwa slogan itu masih menganjurkan agenda politik," kata hakim dalam putusan.

Pemerintah di Beijing dan Hong Kong telah berulang kali mengatakan UU Keamanan Nasional Hong Kong diperlukan untuk membawa stabilitas setelah kerusuhan berkepanjangan, dan bahwa hak dan kebebasan yang dijanjikan kepada kota itu setelah kembali ke pemerintahan Cina pada tahun 1997, tetap utuh.

Undang-undang tersebut, yang diberlakukan oleh Beijing pada Juni 2020, menghukum apa yang dilihat Cina sebagai subversi, separatisme, terorisme, dan kolusi dengan pihak asing.

Pemerintah Hong Kong telah mengatakan bahwa semua penuntutan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong telah ditangani secara independen dan sesuai dengan hukum, dan bahwa tindakan penegakan hukum tidak ada hubungannya dengan sikap politik, latar belakang atau profesi mereka yang ditangkap.

Baca juga: Perusahaan Induk Apple Daily di Hong Kong Berhenti Beroperasi

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

9 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

14 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

14 jam lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

18 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

1 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

2 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.