Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gedung Putih Khawatirkan Kondisi Tunisia Usai Kudeta oleh Presiden Kais Saied

image-gnews
Presiden Tunisia Kais Saied (Sumber: Reuters/ Muahmmad Hamed)
Presiden Tunisia Kais Saied (Sumber: Reuters/ Muahmmad Hamed)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Presiden Tunisia Kais Saied membubarkan pemerintahan, memecat PM Hichem Mechichi, dan membekukan parlemen mendapat respon dari Pemerintah Amerika. Dikutip dari Reuters, Pemerintah Amerika mengaku khawatir akan perkembangan di Tunisia. Mereka berharap situasi di sana segera stabil.

"Kami sudah menghubungi pejabat senior kami di Kementerian Luar Negeri dan pimpinan Tunisia. Kami meminta segala pihak untuk tetap tenang dan beri ruang pada Tunisia menyelesaikan masalah ini secara demokratis," ujar juru bicara Pemerintah Amerika, Jen Psaki, Senin waktu setempat, 26 Juli 2021.

Psaki melanjutkan bahwa Pemerintah Amerika belum mengambil keputusan perihal apakah manuver Presiden Kais Saied adalah kudeta atau tidak. Mengenai hal itu, kata Psaki, Kementerian Luar Negeri Amerika tengah melakukan kajian legal sebelum mengambil keputusan.

Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Ned Price menyatakan penyelesaian konflik di Tunisia harus mengacu pada konstitusi yang telah diperbarui pada 2014 lalu. Selain itu, juga harus mengacu pada nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan.

"Kami sudah memperingatkan segala pihak untuk menghindari aksi apapun yang bisa mengganggu diskursus demokrasi atau berujung pada aksi kekerasan."

Supporter merayakan langkah Presiden Tunisia Kais Saied membekukan parlemen dan memeceta PM Hichem Mechichi. Mereka menyebutnya sebagai revolusi, langkah kemanangan, dalam upaya membereskan krisis di Tunisia (Sumber: Reuters/ Zoubeir Souissi)

"Jujur saja, kami terganggu dengan laporan bahwa kantor berita telah ditutup di sana dan kebebasan berekspresi dibungkam. Tunisia tidak boleh mengesampingkan nilai-nilai demokrasinya. Kami akan selalu berpihak pada demokrasi," ujar Ned Price menegaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Per berita ini ditulis, situasi di Tunisia masih belum jelas. Presiden Kais Saied belum menyampaikan apa langkah ia selanjutnya usai membubarkan pemerintahan dan membekukan parlemen. Sementara, Hichem Mechichi mengatakan dirinya tidak akan melawan keputusan yang diambil Saied walaupun inkonstitusional.

Oleh berbagai pihak, apa yang dilakukan Kais Saied pada Ahad pekan lalu tidak sesuai konstitusi yang ada, bahkan bisa disebut "kudeta". Sebab, Presiden Tunisia tidak memiliki wewenang untuk membubarkan pemerintahan ataupun memecat PM. Sebaliknya, PM memiliki posisi setara Presiden Tunisia, namun dengan tugas pokok dan fungsi yang berbeda.

Kais Saied beranggapan berbeda. Menurutnya, konstitus memberinya izin untuk membubarkan pemerintahan. Hal itu, kata ia, diatur di Pasal 80 yang menyatakan Presiden Tunisia boleh mengambil langkah untuk menyelamatkan keamanan dan kedaulatan negara. Walau begitu, Saied tidak menyebutkan apakah dirinya berkonsultasi dengan Parlemen yang diatur di pasal 80 juga.

Baca juga: Pecat PM dan Bekukan Parlemen, Presiden Tunisia Kudeta Pemerintahannya Sendiri

REUTERS | ISTMAN MP

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

3 hari lalu

India, Cina, dan Pakistan merupakan tiga besar negara tujuan ekspor CPO Indonesia sepanjang 2012-2020 menurut BPS.
Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

6 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

6 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

6 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

16 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

16 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

22 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

29 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?