Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tertawa Saat Pidato Duka di Lokasi Banjir, Kandidat Kanselir Jerman Minta Maaf

image-gnews
Politisi konservatif dan kandidat Kanselir Jerman Armin Laschet tertangkap kamera tertawa lebar ketika Presiden membacakan pidato duka atas banjir Jerman yang menewaskan 180 orang. Hal itu langsung berdampak pada popularitasnya di survei dan simulasi pemilu. (Sumber: Reuters/ Marius Becker)
Politisi konservatif dan kandidat Kanselir Jerman Armin Laschet tertangkap kamera tertawa lebar ketika Presiden membacakan pidato duka atas banjir Jerman yang menewaskan 180 orang. Hal itu langsung berdampak pada popularitasnya di survei dan simulasi pemilu. (Sumber: Reuters/ Marius Becker)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat Kanslier Jerman dari kubu konservatif, Armin Laschet, meminta maaf karena tertangkap kamera tertawa lebar saat berkunjung ke lokasi bencana banjir di Erftstadt, pekan lalu. Ia mengakui bahwa apa yang ia lakukan di tengah pidato duka presiden tersebut tidak pantas dan ia menyesali perbuatannya.

"Saya melakukan hal bodoh yang tidak seharusnya terjadi. Saya menyesalinya," ujar Laschet, dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 25 Juli 2021.

Insiden tersebut tak ayal berdampak terhadap popularitas laschet pada survei dan simulasi pemilu kanselir Jerman. Menurut polling yang digelar INSA pada Ahad kemarin, 57 persen warga Jerman memandang aksi tertawa Laschet sebagai hal yang negatif.

Sementara itu, pada simulasi pemilu terbaru, perolehan suaranya menurun lima persen dari yang sebelumnya 20 persen. Sementara itu, rivalnya, Olaf Scholz, perolehan suaranya naik menjadi 21 persen.

Hal tersebut sedikit banyak juga dipengaruhi percakapan di media sosial. Menurut laporan Reuters, insiden Laschet mempopulerkan tagar #Laschetlacht (Laschet tertawa) di Twitter.

Laschet tidak menyangkal bahwa turunnya popularitas ia akibat insiden tertawa. Walau begitu, ia optimistis situasi bisa dikembalikan seperti semula atau bahkan lebih baik. Ia pun sudah mempersiapkan materi kampanye soal ekonomi dan perubahan iklim jelang pemilu yang akan digelar pada 26 September itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bisa dipahami polling fluktuatif pada masa-masa sulit seperti pekan ini. Namun, pekan depan, saya ingin mengendalikan dan membentuk isu-isu yang perlu didiskusikan."

"Kita harus bertahan terhadap rencana nol karbon emisi pada 2038. Namun, saya rasa, hal itu bisa dicapai lebih cepat lagi berkat mahalnya harga CO2," ujar Laschet.

Per berita ini ditulis, bencana banjir di Jerman telah menelan korban 180 orang.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jerman Terus Naik Meski 60 Persen Warga Sudah Divaksin

REUTERS | ISTMAN MP

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kanselir Olaf Scholz Mengeluh Migran yang Masuk Jerman Sudah Terlalu Banyak

1 hari lalu

Ratusan pengungsi dari Afghanistan tiba dengan pesawat angkut militer Airbus A400 milik Luftwaffe Angkatan Udara Jerman di Tashkent, Uzbekistan, 18 Agustus 2021. Kanselir Angela Merkel menyebut Jerman berencana memberikan suaka kepada sekitar 10.000 warga Afghanistan yang bekerja dengan tentara Jerman dan badan-badan pembangunan, serta aktivis hak asasi manusia dan pengacara. Marc Tessensohn/Twitter @Bw_Einsatz/REUTERS
Kanselir Olaf Scholz Mengeluh Migran yang Masuk Jerman Sudah Terlalu Banyak

Olaf Scholz mengungkap jumlah pemohon suaka yang masuk ke Jerman sudah terlalu banyak. Hal ini tak bisa dibiarkan.


7 Negara dengan Anggaran Kesehatan Terbesar di Dunia

3 hari lalu

Petugas memeriksa pasien yang menjalani pengobatan cuci darah (Hemodialisa) di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang, Jawa Timur, Senin 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Malang menonaktifkan sementara kepesertaan 679.721 warga yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan karena pembengkakan beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sehingga tidak bisa mendapat layanan fasilitas kesehatan tingkat II di RSSA. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
7 Negara dengan Anggaran Kesehatan Terbesar di Dunia

Beberapa negara di dunia memberi anggaran kesehatan bagi para warganya dengan nominal yang fantastis. Lalu, negara mana sajakah dengan jumlah anggaran terbesar di dunia?


Luhut Doakan Prabowo Menang di Pemilu 2024 hingga Cerita Panggilan Gajah

3 hari lalu

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memberikan ucapan pada HUT yang ke-76 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan di Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta, Kamis, 28 September 2023. Dalam perayaan HUT ke-76 itu sekaligus peluncuran buku yang di tulis oleh Peter F. Gonta yang berjudul
Luhut Doakan Prabowo Menang di Pemilu 2024 hingga Cerita Panggilan Gajah

Prabowo Subianto didoakan oleh Luhut Binsar Pandjaitan agar menang di Pemilu 2024 dan bercerita tentang kedekatannya.


Jerman Perketat Kontrol Perbatasan untuk Bendung Migrasi Ilegal

4 hari lalu

Seorang anggota kru RHIB (rigid-hulled inflatable boat) membagikan jaket pelampung kepada para migran selama operasi penyelamatan di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 1 Agustus 2021. Kapal LSM Jerman dan Prancis Sea-Watch 3 dan Ocean Viking menyelamatkan para migran di perairan Tunisia 68 km (42 mil) dari pantai Afrika Utara, dekat fasilitas minyak dan kapal lainnya. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Jerman Perketat Kontrol Perbatasan untuk Bendung Migrasi Ilegal

Jerman akan memperluas kontrol perbatasan dengan Polandia dan Republik Cek pekan ini untuk mengendalikan migrasi ilegal.


Swiss akan Jual Kembali Tank Leopard 2, Bantu Isi Kembali Stok Negara Sekutu Ukraina

5 hari lalu

Pemandangan tank Leopard 2 di pangkalan Bundeswehr tentara Jerman di Munster, Jerman, 20 Februari 2023. REUTERS/Fabian Bimmer
Swiss akan Jual Kembali Tank Leopard 2, Bantu Isi Kembali Stok Negara Sekutu Ukraina

Untuk mematuhi undang-undang netralitas Swiss, Jerman telah meyakinkan Bern bahwa tank Leopard 2 tidak akan dikirim ke Ukraina


Rilis Xiaomi 13T dan 13T Pro, Ada 3 Kamera Leica & Simak Spesifikasi Lainnya

5 hari lalu

Xiaomi 13T Pro (GSM Arena)
Rilis Xiaomi 13T dan 13T Pro, Ada 3 Kamera Leica & Simak Spesifikasi Lainnya

Xiaomi seri 13T dengan varian 13T dan 13T Pro dirilis, Selasa, 26 September 2023 di Jerman.


Jelang Hadapi TSV Meerbusch, Pelatih Bima Sakti Sebut Pemain Timnas U-17 Cepat Beradaptasi

6 hari lalu

Pelatih tim U-17 Indonesia, Bima Sakti. pssi.org
Jelang Hadapi TSV Meerbusch, Pelatih Bima Sakti Sebut Pemain Timnas U-17 Cepat Beradaptasi

Bima Sakti akan mencoba beberapa formasi dalam uji coba timnas U-17 melawan TSV Meerbusch.


Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Minta Polandia Jelaskan Skandal Visa

7 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz berpidato pada pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan PBB mengenai krisis di Ukraina di markas besar PBB di New York, 20 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Minta Polandia Jelaskan Skandal Visa

Pemerintah Polandia dituduh melakukan kesepakatan tunai untuk visa bagi migran, sebuah skandal yang telah mengguncang politik dalam negeri.


Edisi Kedua Festival Film Jerman "KinoFest" Resmi Dibuka di Jakarta

9 hari lalu

Pembukaan Festival Fillm Jerman Kinofest 2023
Edisi Kedua Festival Film Jerman "KinoFest" Resmi Dibuka di Jakarta

Edisi kedua KinoFest, festival film Jerman tahunan dari GoetheInstitut, secara resmi dibuka


Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

10 hari lalu

Seorang anak imigran menangis dalam operasi penyelamatan di laut Mediterrania, 20 Oktober 2016. Menurut penjaga pantai Italia sebanyak 1.400 migrant berhasil diselamatkan di lepas pantai Libya. Yara Nardi/Italian Red Cross press office/Handout via REUTERS
Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

Jerman prihatin pada Italia yang kewalahan menerima gelombang masuknya migran, sementara Jerman pun Jerman tidak bisa menerima lebih banyak migran