TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia sepanjang hari kemarin, Minggu, 25 Juli 2021 dimulai dari panduan WHO tentang PPKM darurat. Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan PPKM darurat diperpanjang.
Berita lainnya adalah Cina yang sedang dilanda topan In-fa sehingga menyebabkan penerbangan di Shanghai dibatalkan, dan Pentagon yang menyatakan tugas pertama tentara Afganistan bukan membebaskan wilayah yang dikuasai Taliban. Berikut selengkapnya:
1. Indonesia Akan Tentukan Kelanjutan PPKM Darurat, Ini Panduan dari WHO
Indonesia akan mengumumkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Ahad ini, 25 Juli 2021. Pengumuman tersebut akan menentukan apakah PPKM darurat akan dilonggarkan seperti target Presiden Joko Widodo atau sebaliknya, malah diperketat.
Apabila mengacu pada panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pengetatan ataupun pelonggaran PPKM darurat tidak boleh dilakukan sembarangan. Berbagai indikator harus dipertimbangkan mulai tingkat penularan, kesiapan sistem kesehatan nasional, serta kesejahteraan masyarakat.
"PPKM harus terus disesuaikan secara berkelanjutan berdasarkan intensitas penularan dan kapasitas sistem kesehatan, baik di tingkat pusat maupun daerah...Publik perlu dilibatkan sebelum perubahan diberlakukan," sebagaimana dikutip dari panduan PPKM WHO yang dipublikasikan pada akhir 2020 lalu.
Untuk mempermudah negara atau daerah dalam menentukan PPKM seperti apa yang harus diberlakukan, WHO membuat panduan lima tingkatan PPKM. Tiap tingkatan mengacu pada indikator yang telah disebutkan sebelumnya, namun dilengkapi dengan langkah serta situasi yang perlu dipertimbangkan. Berikut detilnya:
PPKM Level 0 bisa diberlakukan apabila tidak ada transmisi COVID-19 selama 28 hari. Sistem kesehatan nasional harus tetap siaga, namun tidak perlu ada pembatasan terhadap kegiatan publik sehari-hari.
Pada level ini, pemerintah atau otoritas kesehatan harus bisa memastikan kemunculan kasus baru bisa dideteksi dan direspon sedini mungkin. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah memperbanyak stok obat-obatan, mempersiapkan perlatan medis, melatih petugas medis, dan memberikan panduan respon ke publik.
Di tingkat individu, warga bisa diminta untuk tetap menyediakan alat pelindung diri selama berkegiatan mulai dari hand sanitizer hingga masker. Dengan begitu, ketika level naik, warga sudah siap meresponnya.
PPKM level 1 berlaku apabila kasus COVID-19 muncul dalam jumlah kecil pada rentang 28 hari. Tujuannya, untuk memastikan kemunculan kasus tidak melewati kluster awal dan berkembang pesat.
Di level ini, pemerintah harus mulai menggenjot deteksi kluster, investigasi, dan pelacakan kontak COVID-19. Selain itu, Individu harus memenuhi protokol kesehatan dasar mulai dari menjaga jarak fisik, memakai masker, rajin membersihkan tangan, kurangi berpergian, dan hindari tempat ramai.
Kegiatan publik sehari-hari seperti sekolah, bisnis, pariwisata, tetap diperbolehkan buka selama protokol kesehatan diberlakukan di lokasi masing-masing.
Fokus PPKM level 2 adalah mengurangi pertemuan sosial/ publik sebanyak mungkin tanpa harus menutup jasa-jasa yang ada. Berbagai bisnis, sekolah, ataupun jasa tetap diperbolehkan buka selama protokol kesehatan diberlakukan, namun School & Work From Home (WFH) direkomendasikan.
Jumlah peserta pertemuan sosial/ publik juga dikurangi di PPKM level 2. Dengan begitu, penularan di komunitas bisa dicegah. Sebagai contoh, Malaysia berencana hanya akan memperbolehkan warga yang sudah tervaksin penuh untuk berkumpul di ruang publik.
Selengkapnya baca di sini.