Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Banjir Besar yang Pernah Melanda Berbagai Belahan Dunia

image-gnews
Anggota pasukan Bundeswehr, dikelilingi oleh mobil yang sebagian terendam, mengarungi air banjir setelah hujan deras di Erftstadt-Blessem, Jerman, 17 Juli 2021. [REUTERS/Thilo Schmuelgen]
Anggota pasukan Bundeswehr, dikelilingi oleh mobil yang sebagian terendam, mengarungi air banjir setelah hujan deras di Erftstadt-Blessem, Jerman, 17 Juli 2021. [REUTERS/Thilo Schmuelgen]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir besar melanda terjadi di berbagai belahan dunia dalam sepekan terakhir ini. Di Cina, ratusan ribu orang mengungsi akibat banjir yang terjadi di Provinsi Henan pada 20 Juli. Beberapa hari sebelumnya banjir melanda Jerman hingga menyebabkan sedikitnya 133 orang tewas.

Banjir adalah bencana tahunan di Cina, terutama saat musim hujan. Gencarnya pembangunan bendungan beberapa tahun terakhir diduga memutus jalur sungai dan danau hingga mengganggu peran vitalnya mencegah banjir.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel menuding pemanasan global dan curah hujan tinggi penyebab utama banjir. "Ini adalah pertempuran serius terhadap perubahan iklim," ungkap Kanselir Jerman, Angela Merkel, dikutip Tempo dari laman BBC, Minggu, 25 Juli 2021.

Namun banjir di Cina dan Jerman bukan yang terbesar di dunia. Berikut lima banjir terdahsyat yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia seperti dikutip dari History.com.

Banjir di Johnstown

Musibah yang terjadi pada 31 Mei 1889 ini disebabkan oleh jebolnya bendungan Danau Conemaugh di Pennsylvania, Amerika Serikat. Enam belas juta ton air setinggi empat puluh kaki menghantam kota dan menyebabkan 1.600 bangunan hancur.

Ketika banjir mulai surut, kurang lebih 2.200 orang dinyatakan meninggal dan sisanya ditemukan luka-luka atau kehilangan rumah.

Bendungan yang tidak terawat menjadi alasan terbesar terjadinya musibah ini. Meskipun demikian, tidak ada seorangpun yang bertanggung jawab secara finansial atas kejadian ini.

Banjir di Cina Tengah

Banjir besar pernah terjadi di Cina Tengah pada musim panas 1931. Hal ini merupakan akumulasi dari berbagai penyebab mulai dari banyaknya salju yang mencair, hujan deras, hingga badai siklon.

Pada bulan Agustus, sungai Yangtze, Yellow, dan Huai meluap. Air membanjiri area hingga lebih luas dari Inggris.

Ribuan orang meninggal karena tenggelam saat awal banjir terjadi. Selanjutnya, orang-orang mulai tumbang karena kelaparan dan tertular penyakit seperti kolera, demam tifoid, dan disentri.

The Grote Mandrenke

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

The Grote Mandrenke atau The Great Drowning of Men disebabkan oleh ganasnya badai Laut Utara yang melanda Eropa pada Januari 1362.

Efek dari badai ini dirasakan pertama kali oleh Inggris. Kerusakan yang lebih besar terjadi di Belanda, Jerman, dan Denmark yang mengalami terjangan gelombang dahsyat.

Bersamaan dengan badai lain yang menerpa saat Abad Pertengahan, The Grote Mandrenke berperan dalam menciptakan teluk dangkal di Laut Utara di Belanda, dikenal dengan nama Zuiderzee.

Sungai Indus

Gempa bumi yang terjadi pada Januari 1841 di Himalaya menyebabkan tanah longsor pada lereng gunung Nanga Parbat. Bebatuan yang runtuh menghambat aliran Sungai Indus hingga menciptakan sebuah danau sedalam lima ratus kaki.

Ketika bendungan alami ini jebol pada bulan Juni, danau mengirimkan banjir 540 ribu meter kubik air per detik. Korban dari banjir besar ini tidak terdata, tetapi musibah ini dikenal telah mendatangkan malapetaka bagi penduduk yang tinggal di sekitar lembah Sungai Indus. Seluruh desa penduduk tersapu dan sebanyak lima ratus tentara Sikh di dekat Kota Attock terbawa arus.

Sungai Mississippi

Pada musim semi 1927, Sungai Mississippi di bagian hilir meluap dan membanjiri sistem tanggul setelah diguyur hujan selama berbulan-bulan. Enam belas juta hektare di tujuh negara bagian terkena dampak dari banjir ini.

Kerusakan paling parah terjadi di Arkansas dan Louisiana. Di kedua wilayah tersebut, Sungai Mississippi melebar dan menggenangi 75 mil daratan. Ribuan orang dievakuasi dengan perahu. Saat banjir telah surut, data menunjukkan bahwa 250 orang tewas dan satu juta lainnya telah dievakuasi dari rumah masing-masing.

DINA OKTAFERIA

Baca juga:

Banjir Cina Mencekam: Penumpang Terjebak di Gerbong Kereta yang Terendam

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Whoosh! Cerita Pengalaman Menjajal Kereta Cepat Bersama Presiden Jokowi

2 jam lalu

Whoosh! Cerita Pengalaman Menjajal Kereta Cepat Bersama Presiden Jokowi

Ini pengalaman menjajal kereta cepat usai persesmian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini.


Taiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina

3 jam lalu

Penampakan kapal selam Narwhal yang baru diluncurkan di Kaohsiung, Taiwan, 28 September 2023. Narwhal merupakan kapal selam pertama buatan Taiwan. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Taiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina

Kejaksaan Taiwan sedang menyelidiki tuduhan ada pihak yang membocorkan program kapal selam negeri itu ke Cina.


Apple App Store di Cina Dipaksa Hapus Instagram, Facebook, Twitter dan Lainnya

5 jam lalu

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto
Apple App Store di Cina Dipaksa Hapus Instagram, Facebook, Twitter dan Lainnya

Apple App Store dilaporkan memiliki lebih dari 1.000 aplikasi asing tidak terdaftar yang akan terpengaruh oleh perubahan ini.


Jokowi: Kereta Cepat Bukan Untung Rugi, yang Penting Rakyat Dilayani

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan keterangan pers di Stasiun Padalarang usai menjajal Kereta Cepat Jakarta - Bandung pada Senin, 2 Oktober 2023, usai peresmian proyek Whoosh. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi: Kereta Cepat Bukan Untung Rugi, yang Penting Rakyat Dilayani

Presiden Jokowi menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, bukan soal untung dan rugi.


Lawan Cina, Inggris Teken Kesepakatan Proyek Kapal Selam Nuklir Senilai Rp75,6 T

9 jam lalu

BAE Systems meluncurkan kapal selam nuklir kelas Astute kelima Angkatan Laut Inggris di situs Barrow-in-Furness di Cumbria. Kapal selam nuklir ini memasuki air untuk pertama kalinya dan akan menuju fase berikutnya dari program uji dan komisioningnya. Baesystem.com
Lawan Cina, Inggris Teken Kesepakatan Proyek Kapal Selam Nuklir Senilai Rp75,6 T

Inggris telah menandatangani kontrak senilai 4 miliar pound atau sekitar Rp75,6 triliun untuk membiayai fase baru proyek kapal selam nuklir SSN-AUKUS


Luhut Cerita Banyak Masalah saat Terima Penugasan Melanjutkan Proyek Kereta Cepat pada 2019

10 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan momen menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bersama Perdana Menteri Cina Li Qiang di depan Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Rabu, 6 September 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Luhut Cerita Banyak Masalah saat Terima Penugasan Melanjutkan Proyek Kereta Cepat pada 2019

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan kilas balik saat menerima penugasan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melanjutkan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 2019 lalu.


Hasil Bulu Tangkis Beregu Asian Games 2023: Tim Putra Cina Raih Medali Emas, India Dapat Perak

23 jam lalu

Bulu Tangkis Asian Games. Foto/istimewa
Hasil Bulu Tangkis Beregu Asian Games 2023: Tim Putra Cina Raih Medali Emas, India Dapat Perak

Tim bulu tangkis putra dan putri Indonesia, semuanya kandas di perempat final Asian Games 2023.


Kandidat Pro-Cina Menang atas Petahana Pro-India dalam Pemilu Maladewa

1 hari lalu

Mohamed Muizzu, calon presiden Maladewa dari partai oposisi, REUTERS/Dhahau Naseem
Kandidat Pro-Cina Menang atas Petahana Pro-India dalam Pemilu Maladewa

Hasil pemilu Maladewa menandai pergeseran pro-Cina kepulauan Samudra Hindia itu, dari mitra lamanya, India.


Pengangguran Anak Muda Cina Meroket, Penjualan Tiket Lotere Melonjak

1 hari lalu

Puluhan pengunjung menari di sebuah klub malam setelah hampir setahun dilanda pandemi COVID-19 di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 12 Desember 2020. Setelah berjuang melawan pandemi kini banyak warga Wuhan yang kembali beraktivitas dan anak muda sudah kembali dugem. REUTERS/Aly Song
Pengangguran Anak Muda Cina Meroket, Penjualan Tiket Lotere Melonjak

Penjualan tiket lotere Cina pada Agustus melonjak ke level tertinggi sepanjang tahun ini, di tengah menroketnya pengangguran anak muda


Gubernur New York: Banjir adalah Normal Baru akibat Perubahan Iklim

1 hari lalu

Personil penyelamat Unit Operasi Khusus dengan Layanan Darurat Westchester County mendayung dengan rakit saat mereka memeriksa bangunan untuk mencari korban yang terperangkap dalam banjir besar di Mamaroneck pinggiran Kota New York, New York, AS, 29 September 2023. REUTERS/Mike Segar
Gubernur New York: Banjir adalah Normal Baru akibat Perubahan Iklim

Gubernur New York Kathy Hochul menyebut banjir bandang akibat hujan deras di Kota New York adalah normal baru akibat perubahan iklim