TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden menyakinkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bahwa mereka tetap akan menerima bantuan dari Negeri Paman Sam. Hal tersebut disampaikan oleh Joe Biden menyusul rampungnya penarikan pasukan dan makin ganasnya ekspansi Taliban di Afghanistan.
Biden juga mendukung pernyataan Ghani bahwa Taliban tidak memenuhi klaimnya soal mendukung negosiasi damai. Menurut Biden, hal itu penting untuk mengakhiri ketegangan yang terjadi di Iran beberapa waktu terakhir.
"Presiden Joe Biden telah menyatakan kepada Presiden Ghani bahwa Amerika akan tetap memberikan bantuan dan berkomunikasi secara diplomatis untuk mendukung kesepakatan politis yang adil dan berkelanjutan," ujar pernyataan pers Gedung Putih, Ahad, 25 Juli 2021.
Salah satu bantuan yang disiapkan administrasi Joe Biden untuk Afghanistan adalah dana darurat sebesar US$100 juta. Dana itu dianggarkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan darurat para penyintas pertempuran Afghanistan - Taliban beberapa pekan terakhir.
Konvoi Pasukan Khusus Afghanistan saat misi penyelamatan seorang polisi yang dikepung oleh militan Taliban, di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui
Selain itu, administrasi Joe Biden juga menyiapkan legislasi untuk membantu pengungsian ribuan warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk kantor diplomatik Amerika, baik sebagai staf ataupun penerjemah. Legislasi tersebut berupa pemberian visa khusus kepada warga-warga terkait agar mereka bisa tinggal di Amerika dan tidak diburu Taliban.
Perihal apakah akan ada bantuan dalam hal militer, rencana tersebut belum ada sejauh ini. Amerika tetap berkomitmen dengan rencana penarikan pasukannya terlepas hal itu membuat Afghanistan rentan diserang kelompok pemberontak Taliban.
Per berita ini ditulis, Taliban telah menguasai lebih dari 50 persen distrik Afghanistan. Mereka mengincar distrik-distrik penting, terutama di wilayah perbatasan, untuk memperkuat pengaruhnya dan juga memojokkan tentara Afghanistan.
Para warga Afghanistan telah menyuarakan kekhawatirannya soal ekspansi Taliban yang begitu cepat. Mereka khawatir menjadi subjek kekerasan Taliban yang memiliki pandangan ekstrim soal Islam Sunni.
Baca juga: Amerika dan Kanada Berupaya Lindungi Penerjemah Afganistan dari Taliban
REUTERS | ISTMAN MP