TEMPO.CO, Jakarta - Kolombia pada Jumat, 23 Juli 2021, memberikan lampu hijau melakukan ekspor ganja kering untuk tujuan pengobatan dan industri lainnya. Kebijakan itu adalah kemajuan dalam pengembangan industri ganja di Kolombia.
Presiden Ivan Duque menandatangani sebuah dekrit untuk mencabut larangan mengekspor bunga ganja kering. Kebijakan ini dipandang krusial oleh para investor.
Kolombia juga mengizinkan perluasan penjualan ganja untuk tujuan medis dan merampingkan beberapa aturan sebelumnya. Kolombia telah dipuji sebagai pionir dalam mengatur kepemilikan, produksi, distribusi, komersialisasi dan ekspor bibit ganja, menanam serta memiliki zat yang berasal dari ganja seperti minyak, krim dan ekstrak untuk tujuan medis.
“Ini artinya Kolombia bisa memainkan peran besar dalam pasar internasional,” kata Duque, setelah menandatangani dekrit.
Ilustrasi Ganja. Getty Images
Duque menambahkan dengan sejumlah aturan baru ini maka industri ganja Kolombia bisa berekspansi ke sektor makanan, minuman, komestik dan sektor lainnya. Menurut Duque, ekspor ganja di Amerika Latin bisa bernilai USD 6 miliar.
“Mencabut larangan ekspor kembang kering sama dengan memulai proses regulator, yang kami harapkan dapat dilakukan secara lebih rinci dan standar internasional yang tinggi,” kata Juan Diego Alvarez, Wakil Presiden bidang regulator produsen ganja Khiron.
Sedangkan Asosiasi Industri Ganja Kolombia mendesak pemerintah agar memanfaatkan kesempatan lewat keunggulan kompetitif yang dimiliki Kolombia.
“Penting bagi Kolombia untuk mencapai potensi ketika industri ganja dunia sedang dihidupkan kembali,” demikian keterangan Asosiasi Industri Ganja Kolombia disitus mereka.
Di sejumlah negara, di mana industri ganja mendapat aturan yang lebih luas, seperti di Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Israel, ganja kering adalah sektor yang paling berkembang di pasar dengan penjualan lebih dari 50 persen.
Baca juga: Meksiko Matangkan Rencana Penggunaan Ganja untuk Hiburan
Sumber: Reuters