TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian New South Wales di Australia pada Jumat, 23 Juli 2021, melaporkan kenaikan harian kasus positif Covid-19 sepanjang tahun ini. Situasi ini mendorong otoritas untuk memperketat lockdown di Ibu Kota Sydney dalam istilah yang mereka sebut darurat nasional.
Total ada 136 kasus baru positif Covid-19 di negara bagian New South Wales.
Rak-rak sayuran terlihat hampir kosong di sebuah supermarket di tengah wabah penyakit Covid-19 di Melbourne, Victoria, Australia, Ahad, 2 Agustus 2020. Saat ini Australia mengalami kemunculan kembali wabah virus corona. Klarissa Leahy via REUTERS
Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian memperingatkan pihaknya tampaknya akan memperpanjang kebijakan bekerja di rumah sampai 30 Juli 2021.
“Tidak ada keraguan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 tidak akan ke arah yang kami harapkan pada saat ini,” kata Berejiklian.
Dengan adanya temuan 136 kasus baru infeksi virus corona, maka itu menjadi wabah terburuk di Australia sejak puncak pandemi Covid-19 terjadi pada akhir tahun lalu. Wabah virus corona di Australia dengan cepat menyebar karena dipicu oleh varian Delta Covid-19, yang diyakini sangat mudah menular.
Varian Delta Covid-19 sudah menebar ke negara bagian Victoria dan South Australia sehingga membuat pemerintah mempertimbangkan kebijakan separuh populasi Australia agar berada dalam lockdown. Kebijakan lockdown ini sama dengan menutup pintu perekonomian, di mana Inggris dan Amerika Serikat mulai membuka ekonominya setelah tedampak pandemi Covid-19.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Jumat, 23 Juli 2021, memutuskan menghentikan sementara selama 8 pekan lalu-lintas Selandia Baru – Australia. Sebelumnya Australia membolehkan perjalanan antar kedua negara tanpa kewajiban karantina mandiri.
Baca juga: Australia Melaporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19 Tahun ini
Sumber: Reuters