TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 18 tahanan tewas dan beberapa aparat kepolisian mengalami luka-luka dalam kerusuhan di dua penjara terbesar di Ekuador. Jatuhnya korban tewas dan luka-luka itu dikonfirmasi oleh otoritas tahanan pada Rabu malam, 21 Juli 2021.
Kerusuhan tersebut menjadi gelombang kedua kekerasan dalam penjara yang paling mematikan pada tahun ini. Kepolisian unit khusus dikerahkan ke dua penjara di provinsi Guayas dan provinsi Cotopaxi.
ilustrasi penjara
Sebelumnya pada Februari 2021, setidaknya 79 tahanan tewas di tiga penjara, yang diantaranya di pusat penahanan di Guayas dan Cotopaxi. Pertengkaran dipicu oleh rivalitas antar geng.
Pada Kamis, 22 Juli 2021, kepolisian Ekuador mengunggah ke Twitter bahwa 45 tahanan sudah ditahan karena mereka berusaha melarikan diri dari penjara Cotopaxi. Dalam pengumuman itu disebutkan pula, 10 tahanan tewas dan 35 tahanan luka-luka.
Media lokal mewartakan, dari total korban tewas itu sebanyak 8 tahanan berasal dari penjara Guayas. Otoritas Ekuador sudah bertahun-tahun berusaha mengurangi kekerasan di negara, yang penjaranya sudah kelebihan kapasitas. Diperkirakan, ada 38 ribu tahanan di Ekuador.
Baca juga: Jacob Zuma Diberi Cuti Tahanan untuk Hadiri Pemakaman
Sumber: Reuters