TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Emmanuel Macron bukan satu-satunya orang penting di Prancis yang gawainya disadap dengan spyware Pegasus buatan perusahaan Israel NSO. Telepon Presiden Klub Bola Paris Saint-Germain (PSG) Nasser al-Khelaifi dikabarkan juga masuk dalam daftar orang yang menjadi target penyalahgunaan spyware Pegasus.
Hal tersebut diungkapkan oleh media Prancis Le Monde yang menerima bocoran nomor-nomor telepon yang disadap dengan spyware Pegasus. Menurut laporan Le Monde, Kamis, 22 Juli 2021, dua dari 50 ribu nomor telepon yang mereka dapatkan terdaftar atas nama Nasser al-Khelaifi.
Siapa yang mencoba meretas dan menyadap Nasser al-Khelaifi belum diketahui per berita ini ditulis. Le Monde, dalam laporannya, menduga otoritas Arab Saudi yang mencoba melakukan hal tersebut. Sebab, peretas nomor Nasser al-Khelaifi juga menyasar nomor-nomor pejabat senior Turki, Uni Emirat Arab, Lebanon, dan aktivis yang kerap mengkritik Kerajaan Arab Saudi.
Le Monde menegaskan bahwa mereka belum bisa mengkonfirmasi langsung ke Nasser al-Khelaifi soal upaya penyadapan ke dirinya ataupun mengecek telepon yang ia pakai. Oleh karenanya, kata Le Monde, potensi peretasan dan penyadapan tidak terjadi masih ada.
Jika benar terjadi, Le Monde menyatakan upaya peretasan dan penyadapan itu terjadi di tahun 2018 berdasarkan data yang mereka punya. Saat itu, tengah terjadi sengketa teluk yang mempertemukan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan juga Qatar di mana Nasser al-Khelaifi berasal.
Sengketa tersebut terjadi dari 2017 hingga 2020 di mana negara-negara teluk Arab memblokir perdagangan ke Qatar. Tuduhan Arab Saudi cs saat itu adalah Qatar mendukung terorisme karena berhubungan dekat dengan Iran. Qatar, seperti diberitakan selama ini, selalu membantah tuduhan itu.
Spyware pegasus. Thequint.com