TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan bahwa varian Delta COVID-19 bakal menjadi varian yang dominan dalam hitungan bulan. Hal tersebut mengacu pada tren penyebaran varian Delta COVID-19 yang terus bertambah. Per berita ini ditulis, varian Delta telah menyebar ke 124 negara atau bertambah 13 dibanding pekan sebelumnya.
"Kami menyakini varian Delta secara cepat bakal melangkahi varian-varian lainnya dan bakal menjadi varian yang penyebarannya dominan dalam beberapa bulan ke depan," ujar WHO dalam keterangan persnya, Rabu, 21 Juli 2021.
Varian Delta, sebagaimana diketahui, terdeteksi di India pada Oktober tahun lalu. Sebelum varian Delta, varian baru COVID-19 yang pertama kali menyebar adalah Alpha, berasal dari Inggris. Varian tersebut masih yang paling dominan, menyebar di 180 negara.
Setelah Alpha, varian baru kedua yang muncul adalah Beta, berasal dari Afrika Selatan. Varian tersebut menyebar di 130 negara. Sisanya adalah varian Gamma yang berasal dari Brasil dan menyebar di 78 negara.
"Prevalensi dari varian Delta melebihi 75 persen di berbagai negara. Mereka meliputi Australia, Bangladesh, Inggris, Cina, Denmark, India, Indonesia, Israel, Portugal, Rusia, Singapura, dan Afrika Selatan."
"Bukt-bukti yang ada mendukung temuan meningkatnya tingkat penularan varian Delta dibandingkan non Variant of Concern (Varian yang dikhawatirkan). Walau begitu, mekanisme yang menyebabkan tingkat penularan naik belum jelas," ujar WHO.
WHO menambahkan, sepekan terakhir jumlah kasus COVID-19 di dunia bertambah sebanyak 3,4 juta orang. Angka tersebut naik 12 persen dibanding pekan sebelumnya. Jika angka terus naik, akibat penyebaran varian Delta, WHO menyebut jumlah kasus COVID-19 di dunia akan lebih dari 200 juta per akhir Agustus.
Per berita ini ditulis, jumlah total kasus COVID-19 di dunia telah mencapai 192.597.458. Untuk angka kematian, sudah mencapai 4,1 juta. Adapun mereka yang sembuh ada 175 juta.
Baca juga: WHO: Benua Amerika Sumbang Seperempat Kasus Covid-19, 40 Persen Kematian
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA