TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel dikabarkan sudah membentuk satgas lintas kementerian untuk menginvestigasi dugaan penyalahgunaan spyware NSO (Project Pegasus) untuk meretas dan menyadap kepala negara. Menurut sumber di Pemerintah Israel, satgas tersebut akan dipimpin oleh Dewan Keamanan Nasional dan melapor langsung ke PM Naftali Bennett.
Tidak hanya melapor langsung ke PM, satgas itu juga akan mendapat fungsi lebih luas dibanding Kementerian Pertahanan. Hal itu mengacu pada banyaknya pakar yang akan ditempatkan di dalamnya untuk menelusuri penggunaan Pegasus Spyware NSO.
"Pembentukan ini memiliki fungsi yang melebihi Kementerian Pertahanan," ujar sumber terkait yang enggan disebutkan namanya, Rabu, 21 Juli 2021.
Sumber lain, yang enggan disebutkan namanya, membantah Dewan Keamanan Nasional yang bakal memimpin satgas tersebut. Ia berkata, satgas bakal dipimpin oleh pejabat-pejabat senior dari bidang pertahanan, intelijen, dan diplomatik.
"Saya ragu bakal ada penahanan peredaran spyware Pegasus. Objektif satgas tersebut adalah mengetahui apa yang terjadi, mempelajarinya, dan memastikannya tak terulang," ujar sumber itu.
Baca Juga:
Presiden Prancis Emmanuel Macron.[REUTERS]
Apabila mengacu pada berita sejauh ini, tidak mengherankan apabila Pemerintah Israel melibatkan para ahli di bidang pertahanan, intelijen, dan diplomatik. Spyware Project Pegasus dari NSO dikabarkan digunakan dalam peretasan dan penyadapan percakapan di Prancis, Meksiko, India, Morokko, dan Irak.
Di Prancis, misalnya, media lokal melaporkan spware NSO dipakai untuk menyadap percakapan Presiden Emmanuel Macron atas permintaan Morokko. Merespon kabar itu, Presiden Emmanuel Macron meminta investigasi khusus untuk membuktikannya.
"Jika keterangan telepon Presiden Macron disadap itu benar, ini masalah yang benar-benar serius," ujar keterangan pers Pemerintah Prancis, Selasa, 20 Juli 2021.
Di Meksiko, Kepala Unit Intelijen Finansial Santiago Nieto, mengungkapkan bahwa pemerintahan saat ini tidak menggunakan spyware Pegasus buatan NSO. Walau begitu, ia tidak membantah administrasi sebelumnya menggunakannya sebagai taktik kontrol, intimidasi, dan manipulasi.
Juru bicara NSO menyatakan terbuka terhadap segala keputusan Pemerintah Israel soal mereka. "Kami sangat yakin aktivitas perusahaan kami tanpa cacat," ujar keterangan pers NSO.
Baca juga: Presiden Prancis dan Irak Dikabarkan Masuk Daftar Penyadapan Project Pegasus
ISTMAN MP | REUTERS