TEMPO Interaktif, Mumbai: Pasukan komando India masih berusaha mengendalikan penuh dua hotel dan sebuah pusat kegiatan Yahudi di Mumbai, India, dengan melacak para teroris dari kamar ke kamar. Hingga Jumat (28/11) dini hari, sesekali masih terdengar tembakan dan ledakan.
Mereka mulai menyerang kemarin pagi dengan menyiram peluru ke salah satu terminal kereta api teramai dunia, Chhatrapati Shivaji. Dua jam kemudian, setiap 15 menit, sejumlah lokasi menjadi serangan.
Dua ledakan besar masih terdengar pada Jumat dini hari.
Para teroris, yang melakukan penyanderaan dan pemboman dengan korban setidaknya 119 orang itu, memang sudah siap untuk pengepungan. "Mereka memiliki senapan AK-47 dan granat," kata Laksamana Muda J.S. Bedi, seorang perwira Angkatan Laut.
Sedang menurut Ratan Tata, milioner India yang mengelola hotel Taj Mahal, mengatakan para penyerang itu sudah melakukan persiapan sebelumnya. "Mereka tampak paham di sekitar ruang belakang, di dapur," kata Tata. "Kemungkinan ada perencanaan yang cukup rinci."
Departemen Dalam Negeri Negara Bagian Maharashtra mengatakan lebih dari 400 dibebaskan dari hotel Tak Mahal dan menembak mati tiga teroris. Petugas juga masih menyapu hotel Oberoi untuk menyelamatkan sandera atau menemukan teroris.
Nurkhoiri/AP