TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan Cina, asuransi dan bank yang didukung negara, pada Rabu mengatakan mereka telah menawarkan sumbangan dan bantuan darurat banjir di Henan kepada pemerintah provinsi sebesar 1,935 miliar yuan atau sekitar Rp4,3 triliun.
Henan, provinsi dengan populasi sekitar 109 juta, telah dilanda badai hujan lebat sejak akhir pekan, yang mengakibatkan 12 kematian dilaporkan sejauh ini. Hujan deras mengakibatkan sungai besar meluap dan banjir di jalan-jalan di selusin kota, merusak mobil, properti, dan melumpuhkan kehidupan sehari-hari jutaan orang.
Dilaporkan Reuters, 21 Juli 2021, lebih dari 20 perusahaan asuransi jiwa dan asuransi properti dan korban mengatakan mereka telah membuka jalur cepat untuk kompensasi darurat dan pembayaran asuransi, menurut pernyataan masing-masing yang diunggah di situs web Asosiasi Asuransi Henan.
Banjir menerjang stasiun kereta bawah tanah di Zhengzhou, Henan, Cina, 20 Juli 2021. Sedikitnya 12 orang tewas akibat banjir besar tersebut. [Weibo]
Tiga cabang lokal di kota Xuchang dari Agricultural Development Bank of China sedang mempersiapkan pinjaman darurat sebesar 1,1 miliar yuan(Rp2,4 triliun), menurut bank yang berbasis di Beijing.
Raksasa teknologi dan perusahaan yang terdaftar juga bergegas menawarkan donasi banjir, dengan Alibaba Group, yayasan Jack Ma, dan Ant Group yang berafiliasi dengan fintech menawarkan untuk menyumbangkan gabungan 250 juta yuan (Rp561 miliar).
Tencent Holdings, ByteDance, Meituan, Didi Chuxing dan unit Foxconn Taiwan, yang mengoperasikan beberapa pabrik, masing-masing mengatakan akan menyumbangkan 100 juta yuan (Rp224 miliar) untuk bantuan banjir di Henan.
Baca juga: Henan Dilanda Hujan Lebat Terbesar dalam 1.000 Tahun, Banjir Lumpuhkan Ibu Kota
REUTERS