TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia sepanjang Hari Raya Idul Adha kemarin, 20 Juli 2021, didominasi oleh Singapura. Dua kasus dari sana menarik perhatian. Kasus pertama adalah pembunuhan bocah berusia 13 tahun di sekolah elit Singapura. Sementara itu, kasus kedua adalah masalah donasi Rp10 juta ke ISIS oleh pengusaha lokal.
Dari luar Singapura, berita terpopuler datang dari Inggris. Di saat Indonesia memperpanjang PPKM Darurat, Inggris diberitakan sudah melonggarkan lockdownnya per 19 Juli lalu. Sayang, pelonggaran tersebut tidak berjalan sesuai rencana.
Berikut detil-detilnya.
1. Hari Pertama Pencabutan Lockdown Inggris Diwarnai Kekacauan
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang peron di Stasiun King's Cross, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, 12 Juli 2021. REUTERS/Henry Nicholls
Hari pertama pencabutan lockdown COVID-19, yang disebut Boris Johnson sebagai Hari Kemerdekaan, telah dirusak oleh "kekacauan pingdemic". Aplikasi National Health Service (NHS) mengirim pesan peringatan ke ratusan ribu orang untuk isolasi mandiri, yang kemudian memicu peringatan bahwa rak-rak supermarket akan segera kosong, dikutip dari Reuters, 20 Juli 2021.
Imbas dari peringatan itu, bisnis di seluruh Inggris berpotensi kekurangan sumber daya manusia karena mereka diminta isolasi mandiri. Hal itu, di sisi lain, dikhawatirkan mengganggu rantai pasokan juga.
"Ini adalah masalah besar di setiap industri saat ini," kata CEO Marks & Spencer Steve Rowe. "Kasus COVID kami kira-kira berlipat ganda setiap minggu dan tingkat 'ping' sekitar tiga banding satu dari kasus COVID, jadi kami melihatnya tumbuh secara eksponensial."