TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis berpengaruh di Mesir dan wartawan, dibebaskan dari tahanan pada Minggu, 18 Juli 2021, setelah berbulan-bulan di tahan. Penahanan mereka atas tuduhan bergabung atau menolong sebuah kelompok teroris dan menyebarkan berita bohong.
Menjelang libur hari raya umat Muslim, otoritas Mesir dalam beberapa bulan terakhir membebaskan sejumlah tahanan. Pembebasan para tahanan pada Minggu kemarin 18 Juli 2021, dilakukan dua hari menjelang perayaan Idul Adha, salah satu perayaan dalam agama Islam yang sangat penting.
Ilustrasi tahanan selesai menjalani hukuman atau bebas dari hukuman. Shutterstock
Salah satu tahanan yang dibebaskan adalah Esraa Abdelfattah, aktivis dan wartawan, yang ikut mengkoordinir revolusi Mesir pada 2011 untuk mengakhiri 30 tahun pemerintahan Hosni Mubarak. Abdelfattah dibebaskan dari penahanan pada Minggu pagi, 18 Juli 2021, setelah lebih dari 21 bulan di tahan.
“Saya sudah berbicara dengan klien saya dan dia dalam kondisi sehat. Semangatnya sangat tinggi dan dia sangat bahagia bisa dibebaskan,” kata Ahmed Ragheb, pengacara Abdelfattah.
Abdelfattah adalah salah satu pendiri Gerakan Muda, di mana organisasi ini dilarang oleh Pemerintah Mesir selama bertahun-tahun. Dia ditahan tak lama setelah terjadi unjuk rasa kecil di Mesir pada September 2019.
Selain Abdelfattah, ikut dibebaskan pula Moataz Wednan, wartawan. Wednan ditahan pada 2018 setelah melakukan wawancara pada mantan Kepala Anti-korupsi Hisham Genena, yang ketika itu mendapat tugas untuk ikut memilih kepala staf angkatan darat Mesir, yang tampaknya bisa untuk melawan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dalam pemilu tahun itu.
Otoritas di Mesir enggan berkomentar atas pembebasan para aktivis dan wartawan tersebut. Layanan informasi Mesir mengkonfirmasi pembebasan mereka, namun tidak memberikan keterangan apapun.
Baca juga: Junta Myanmar Bakal Bebaskan 700 Tahanan
Sumber: Reuters