Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Pertama Bebas Lockdown, Warga London Berpesta di Konser Musik

image-gnews
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang peron di Stasiun King's Cross, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, 12 Juli 2021. REUTERS/Henry Nicholls
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang peron di Stasiun King's Cross, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di London, Inggris, 12 Juli 2021. REUTERS/Henry Nicholls
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari yang ditunggu-tunggu warga Inggris akhirnya tiba. Per Senin malam dini hari, lockdown COVID-19 diangkat di Negeri Ratu Elizabeth itu. Warga dianjurkan tetap untuk memakai masker, namun kegiatan-kegiatan sosial sudah relatif lebih bebas untuk digelar. Alhasil, warga langsung merayakannya dengan berpesta.

Di London, live music digelar. Warga berdansa, bergumul untuk kembali merasakan interaksi sosial yang selama ini dibatasi pandemi. Para pakar memang pesimistik bahwa pelonggaran ini akan membawa dampak positif untuk jangka panjang, namun warga tidak peduli. Mereka sudah kangen berpesta, bersosialisasi.

"Saya dilarang berdansa untuk waktu yang cukup lama. Rasanya seperti seumur hidup. Aku ingin berdansa, aku ingin mendengarkan musik, aku mau merasakan getaran konser, dikelilingi orang-orang," ujar salah satu warga London, Georgia Pike (31), saat menikmati live music di Oval Space, Hackney, Senin, 19 Juli 2021.

Warga London tahu bahwa pandemi bisa saja menyerang mereka lagi dan memaksa lockdown diterapkan kembali. Namun, mereka ingin menikmati kebebasan yang ada selagi bisa.

Salah satu punggawa grup musik legendaris the Beatles Paul McCartney, menggelar konser musik tunggal, diberi judul `Out There'`dalam rangka tur musik Eropanya yang dimulai di London pada tanggal 23 Mei 2015. istimewa

Hal itu dinyatakan oleh Gary Cartmill yang juga warga London. Ia mengaku bahagia bisa berpesta lagi, namun ia juga tahu bahwa ancaman pandemi COVID-19 masih ada. Apalagi, angka kasus COVID-19 per hari di London masih di kisaran 50 ribu kasus, menandakan pandemi belum sepenuhnya terkendali.

"Jujur saya bahagia, namun bercampur rasa khawatir akan ancaman yang ada," ujar Cartmill.

Kekhawatiran serupa juga dirasakan personil band post-punk yang bermain di Oval Space, Crows. Penyanyi band tersebut, James Cox, mengaku sempat ragu antara manggung atau tidak. Namun, setelah kembali di atas panggung dan memainkan musiknya, Cox mengatakan kekhawatiran itu sirna.

"Saya awalnya ragu akan bisa menikmati konser dan tampil live setelah sekian lama. Namun, begitu saya berdiri di panggung dan mulai melakukan sound checking, saya tahu saya akan menyukai hal in. Ini passion saya," ujar Cox.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pembaruan tentang pembatasan santai yang diberlakukan di negara itu selama pandemi penyakit virus corona (COVID-19) pada konferensi pers di dalam Downing Street Briefing Room di London, Inggris 12 Juli 2021. [Daniel Leal-Olivas/ Kolam renang melalui REUTERS]

Penyelenggara event live music di London, Rob Broadbent dan Max Wheeler Bowden, mengklaim telah memperingatkan warga untuk tetap patuh protokol kesehatan. Dengan kata lain, tetap mengikuti vaksinasi dan tes COVID-19.

Mereka berkata, event yang digelar sebenarnya tidak bisa dikatakan sepenuhnya sukses. Mereka mengurangi jumlah band dan venue konser karena jumlah penonton di bawah target. Hal itu di satu sisi menggambarkan masih adanya keraguan dari warga soal kondisi pandemi COVID-19 di Inggris.

Para pemilik usaha hiburan dan pariwisata di Inggris berharap banyak dari pelonggaran besar-besaran ini. Harapan mereka, ekonomi bisa digenjot untuk memperbaiki bisnis yang terpuruk.

Sementara itu, di pemerintahan, PM Boris Johnson justru melalui hari-hari pelonggaran, yang ia sebut "Hari Kemerdekaan", menjalani isoman. Ia belum lama ini kontak dengan kolega yang tertular COVID-19. PM Inggris itu sempat ngeyel, memilih untuk tidak isoman, namun akhirnya menurut.

Per berita ini ditulis, Inggris tercatat memiliki 5,4 juta kasus dan 128 ribu kematian akibat COVID-19.

Baca juga: Covid-19: Rencana Inggris Hapus PPKM Hari Ini, 1.200 Ilmuwan Menentang

ISTMAN MP | REUTERS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

2 hari lalu

Julian Assange. AP/Sang Tan
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

2 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Pertama Kalinya, Inggris Kirim 10 Ton Makanan ke Gaza Lewat Udara

Angkatan Udara Inggris mengirimkan 10 ton bantuan makanan ke Gaza dengan menggunakan helikopter.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

5 hari lalu

Salah satu restoran yang menyajikan makanan vegan di London, Itadaki Zen. Instagram.com/@itadakizen.london
10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

Wisatawan yang menjalani atau ingin mencoba pola makan vegan tidak akan kesulitan menemukan restoran yang ramah vegan saat bepergian


Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

6 hari lalu

Kate Middleton muncul dalam video yang mengatakan dirinya tengah menjalani perawatan kemoterapi. Foto: Instagram.
Akhiri Spekulasi, Kate Middleton Ungkap Tengah Jalani Kemoterapi Melawan Kanker

Kate Middleton menjelaskan, saat menjalani operasi pada Januari lalu, ditemukan sel kanker di tubuhnya dan kini tengah menjalani kemoterapi.


Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

David Cameron dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang terpilih jadi Presiden RI


Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

8 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso yang dinobatkan sebagai Pemimpin /CEO Terpopuler di Media Sosial 2022, untuk kategori BUMN Tbk.
Bos BRI Beberkan Dampak Resesi di Jepang dan Inggris ke Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR hari ini, Dirut BRI Sunarso membeberkan dampak resesi di Jepang dan Inggris ke perekonomian Indonesia.


Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

8 hari lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris berjalan setelah menghadiri kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham, di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. REUTERS/Chris Radburn
Raja Charles III Disebut Meninggal oleh Media Rusia, Kedubes Inggris Buka Suara

Sejumlah media terkemuka Rusia menuliskan bahwa Raja Charles III telah meninggal karena kanker. Berita itu membuat Kedubes Inggris turun tangan.


Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

9 hari lalu

Oliver Dowden. REUTERS
Wakil Perdana Menteri Inggris Ungkap Dukungan ke Israel

Wakil Perdana Menteri Inggris meyakinkan tidak akan meninggalkan Israel, namun saat yang sama menyerukan gencatan senjata