TEMPO.CO, Jakarta - Kim Hyun-jin, mahasiswi S2 di Seoul, Korea Selatan memegangi ponselnya dengan cemas. Dia berharap ada pesan pemberitahuan soal vaksin virus corona, yang tak terpakai, yang bisa digunakan oleh anak muda sepertinya.
Akan tetapi, setelah 10 hari harap-harap cemas, penantian Kim untuk mendapatkan vaksin virus corona yang tak terpakai belum membuahkan hasil. Korea Selatan sedang di kecamuk angka kenaikan kasus baru positif Covid-19 sejak akhir pekan lalu.
“Rasanya seperti perang. Saya ingin marah, ada pula rasa putus asa karena seperti membuang-buang waktu,” kata Kim.
Ratusan orang menggunakan masker saat mengantre membeli masker setelah semakin meluasnya wabah virus corona di Seoul, Korea Selatan, 27 Februari 2020. Pada 28 Februari ada 256 kasus baru terinveksi virus corona di Korea Selatan. REUTERS/Heo Ran
Kim adalah satu dari banyak anak muda di Korea Selatan, yang merasa diperlakukan dengan tidak adil oleh otoritas di tengah memburuknya wabah virus corona. Aktivitas sosial mereka yang tinggi dituding sebagai biang kerok naiknya kasus baru positif Covid-19 di Negeri Gingseng tersebut.
Pemerintah saat ini memprioritaskan pemberian vaksin virus corona pada kelompok lansia dan orang-orang yang rentan tertular.
Banyak unggahan di forum online di kalangan mahasiswa Korea Selatan menuding pemerintah sudah gagal mengamankan stok vaksin virus corona dan mengkambing hitamkan anak muda.
Lee Ki-il, Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan bidang perawatan pada Rabu, 14 Juli 2021, mengatakan sejumlah pengiriman vaksin virus corona akan berdatangan ke negara itu pada Agustus 2021. Saat itu pula, pemerintah berencana memberikan imunisasi vaksin virus corona, salah satunya pada kalangan anak muda Korea Selatan sampai September 2021.
“Sangat menyedihkan dan tidak adil, otoritas menyalahkan kami karena menyebarkan infeksi virus corona ketika kami tidak mendapat jalan untuk imunisasi vaksin virus corona,” kata Nam Yu Ra, anak muda di Korea Selatan.
Imunisasi vaksin virus corona di Korea Selatan melambat di tengah kekurangan suplai dan keterlambatan suplai. Dalam sehari, sekitar 30 ribu orang mendapatkan suntik vaksin virus corona.
Jumlah tersebut turun, yang pada awal Juni 2021, ada lebih dari 850 ribu vaksin virus corona yang diberikan dalam sehari. Data dari Korea Disease Control and Prevention Agency memperlihatkan baru 31,1 persen warga Korea Selatan per kamis, 15 Juli 2021, yang mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin virus corona.
Baca juga: Tim Riset: Imunisasi Vaksin Sinovac Kemungkinan Perlu 3 Kali Suntikan
Sumber: Reuters