TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti China mengklaim vaksin Covid-19 yang dikembangkan unit Produk Biologi Chongqing Zhifei, mampu mempertahankan efek penetral terhadap varian Delta, meski sedikit berkurang.
Para ilmuwan meneliti apakah varian Delta membuat vaksin dan perawatan Covid-19 tidak mencukupi. Virus Covid-19 varian delta diketahui lebih menular daripada varian asli virus corona baru.
Pengujian dilakukan terhadap partikel yang meniru varian Delta asli dengan sampel serum orang yang sudah divaksinasi dengan rejimen tiga dosis Zhifei. Hasilnya terdapat pengurangan 1,2 kali lipat dalam efek menetralkan varian delta dibandingkan dengan varian lama.
Hasil penelitian itu diterbitkan dalam makalah kemarin. Namun para peneliti memperingatkan bahwa masih diperlukan uji klinis di dunia nyata, untuk menentukan seberapa baik dampak vaksin tersebut untuk mencegah varian Delta.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan sampel dari 28 orang. Para responden yang menerima dosis ketiga pada interval yang lebih lama antara suntikan kedua, menunjukkan aktivitas yang lebih besar terhadap varian delta.
Lebih dari 100 juta dosis vaksin Zhifei atau ZF2001 telah disetujui untuk penggunaan darurat di China dan Uzbekistan. Penulis makalah termasuk peneliti dari Institute of Microbiology di Chinese Academy of Sciences, yang bersama-sama mengembangkan vaksin dengan unit Zhifei, dan institusi China lainnya.
Baca: Studi: Vaksin BioNTech Hasilkan Antibodi 10 Kali Lebih Banyak dari Sinovac
REUTERS