TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Senegal Macky Sall pada Jumat, 16 Juli 2021, mengancam akan menutup pintu-pintu perbatasannnya dan memberlakukan lagi darurat nasional setelah kasus harian positif Covid-19 di Senegal mengalami kenaikan untuk ketiga kalinya dalam sepekan.
Sebelumnya, angka infeksi virus corona di Senegal relatif kecil, begitu pula kematian akibat Covid-19 di sana. Negara itu belum punya cukup dosis vaksin virus corona untuk melakukan imunisasi massal secara luas dalam menghadapi gelombang ketiga wabah virus corona.
Macky Sall, Presiden Senegal. Sumber: Reuters
Kementerian Kesehatan Senegal pada Jumat, 16 Juli 2021, melaporkan ada 738 kasus baru infeksi virus corona. Jumlah itu lebih tinggi dibanding pada Rabu, 14 Juli 2021, yang tercatat ada 733 kasus dan 529 kasus pada Minggu, 11 Juli 2021.
“Saya ingin mengatakan dengan jelas bahwa jika angka infeksi virus corona terus meningkat, saya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk jika negara harus kembali memberlakukan darurat nasional atau menutup wilayah perbatasannya demi menghindari pergerakan masyakat,” kata Sall, yang disiarkan televisi di Senegal.
Sejak pandemi Covid-19 terjadi di Senegal, sudah ada 49.008 infeksi virus corona di negara itu. Laporan kematian akibat Covid-19 di Senegal sebanyak 1.209 orang.
Baca juga: Senegal Bakal Produksi Vaksin Virus Corona
Sumber: Reuters