TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang ditahan karena pelecehan rasis kepada pemain tim nasional sepak bola Inggris setelah Inggris kalah final Euro 2020 dari Italia, kata kepolisian pada Kamis.
Sebuah tim spesialis sedang menyelidiki komentar ofensif tersebut, kata polisi, setelah tiga pemain kulit hitam Inggris: Marcus Rashford, Jadon Sancho dan Bukayo Saka, menjadi sasaran pelecehan rasis di situs media sosial Facebook, Instagram dan Twitter, Reuters melaporkan, 16 Juli 2021.
Ketiganya gagal mengeksekusi penalti dalam drama adu penalti melawan Italia di Stadion Wembley di London.
Pelecehan rasial tersebut telah dikecam secara luas dan pemerintah telah menjanjikan tindakan terhadap perusahaan media sosial jika mereka tidak menghapus materi ofensif lebih cepat.
"Kami bekerja sangat erat dengan platform media sosial, yang menyediakan data yang kami butuhkan untuk memajukan penyelidikan," kata Kepala Polisi Mark Roberts, petugas yang bertanggung jawab untuk memimpin respons kepolisian Inggris tentang masalah sepak bola.
"Jika kami mengidentifikasi bahwa Anda berada di balik kejahatan ini, kami akan melacak Anda dan Anda akan menghadapi konsekuensi serius dari tindakan memalukan Anda."
Investigasi kejahatan rasial yang dipimpin oleh Unit Polisi untuk Sepak Bola Inggris sedang berlangsung.
Polisi mengatakan puluhan aplikasi data telah diajukan ke perusahaan teknologi dan sejauh ini empat orang telah ditangkap.
Para pemain Inggris telah memprotes masalah rasisme dengan berlutut sebelum pertandingan mereka, sebuah protes yang dicemooh beberapa penggemar.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah berjanji untuk mengatasi pelecehan online, tetapi dia dan menteri lainnya telah dituduh munafik karena tidak mengutuk mereka yang melecehkan para pemain di awal turnamen.
Sempat ada kerusuhan di Stadion Wembley karena para penggemar yang tidak dapat diatur dan kelompok besar suporter tanpa tiket menyerbu barisan keamanan.
Polisi Inggris juga mengatakan telah terjadi 897 insiden terkait sepak bola dan 264 penangkapan dalam 24 jam sekitar final Euro 2020, meningkat lebih besar pada turnamen sepak bola sebelumnya pada 2016 dan 2018.
Baca juga: Boris Johnson - Prince William Kecam Rasisme ke Pemain Inggris karena Kalah Euro
REUTERS