TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang meninggal dan 30 lebih hilang setelah banjir melanda Jerman barat yang menyebabkan enam rumah hancur, kata kepolisian pada Kamis.
Kematian dilaporkan di distrik Ahrweiler, yang merupakan daerah penghasil anggur di sungai Ahr yang mengalir ke Rhine, Reuters melaporkan, 15 Juli 2021.
Hujan deras dan banjir yang pada Rabu malam menyebabkan runtuhnya enam rumah di negara bagian Rhineland-Palatinate, Jerman barat, menyebabkan beberapa orang hilang dan banyak yang terdampar di atap rumah, kata polisi pada Kamis.
Sebuah kendaraan melaju di jalan yang terkena banjir setelah sungai Erft meluap menyusul hujan deras di Erftstadt, dekat Cologne, Jerman, 15 Juli 2021. [REUTERS/Wolfgang Rattay]
Sekitar 30 orang hilang dan sekitar 25 rumah lagi terancam runtuh di distrik Schuld bei Adenau, di wilayah Eiffel yang berbukit, kata televisi SWR sebelumnya, mengutip polisi.
"Saat ini kami memiliki jumlah orang yang tidak jelas di atap yang perlu diselamatkan," kata juru bicara polisi Koblenz.
"Ada banyak tempat di mana pemadam kebakaran dan petugas penyelamat telah dikerahkan. Kami belum memiliki gambaran yang tepat karena tindakan penyelamatan terus dilakukan," kata juru bicara itu.
Dua petugas pemadam kebakaran tenggelam dan tentara dikerahkan untuk membantu warga yang terdampar pada hari Rabu, setelah sistem cuaca bertekanan rendah yang bergerak lambat menyebabkan banjir sekali dalam satu generasi.
Kereta api, jalan raya, dan transportasi sungai terganggu, menyebabkan pengiriman tertunda di Sungai Rhine.
Hujan badai lebat diperkirakan akan terjadi di Jerman barat daya pada Kamis, dengan hujan terus menerus hingga Jumat malam, kata Dinas Cuaca Jerman memperingatkan dalam buletin pagi.
Baca juga: 5 Banjir Terburuk di Dunia
REUTERS