TEMPO.CO, Jakarta - Oman akan memberlakukan lockdown total selama Idul Adha mulai dari 20 hingga 22 Juli untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat hari raya.
Kepolisian Oman, Royal Oman Police (ROP), mengatakan pembatasan pergerakan pukul 5 sore sampai 4 pagi akan dimulai pada 16 Juli sebelum lockdown penuh diberlakukan 20-22 Juli, dikutip dari Times of Oman, 15 Juli 2021.
Untuk memastikan ketersediaan layanan dasar dan untuk memfasilitasi pergerakan darurat orang, pusat kecelakaan di Royal Oman Police akan beroperasi selama penutupan dengan partisipasi beberapa sektor utama lembaga pemerintah termasuk sektor kesehatan, sektor kota, sektor pariwisata, sektor transportasi, sektor komunikasi dan teknologi informasi, sektor perumahan dan bantuan, sektor pertanian, perikanan, sumber daya air, dan sektor perdagangan dan industri.
Komite Tertinggi Oman mempelajari skenario epidemiologis Covid-19 di seluruh dunia yang ditunjukkan oleh data terbaru tentang virus dan berbagai variannya. Komite juga meninjau situasi di berbagai negara yang mengalami penyebaran cepat akibat jenis virus yang bermutasi, yang akhirnya menyebabkan lonjakan besar infeksi di Kesultanan dengan jumlah pasien rawat inap yang berlipatganda di bangsal rumah sakit dan unit perawatan intensif, di samping serentetan dalam kasus kematian.
Penutupan kegiatan komersial pada malam hari dan larangan pergerakan individu dan kendaraan tetap berlaku mulai pukul 17.00 PM setiap hari hingga pukul 04.00 AM, terhitung mulai Jumat, 16 Juli 2021 hingga Sabtu pagi, 31 Juli 2021.
Lockdown total Oman akan diterapkan pada tiga hari Idul Adha (10-12 Dzulhijjah 1442 H atau 20-22 Juli 2021), di mana penutupan penuh aktivitas komersial dan larangan pergerakan individu atau kendaraan akan berlanjut sepanjang hari.
Komite Tertinggi Oman juga memutuskan untuk tidak menggelar salat Idul Adha berjamaah serta menutup pasar tradisional Habta, Oman Observer melaporkan.
Baca juga: Bangladesh Longgarkan Lockdown Menjelang Idul Adha
TIMES OF OMAN | OMAN OBSERVER