TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa akan mendirikan sebuah misi pelatihan militer di Mozambik guna membantu pemerintah disana menghadapi pemberontakan kelompok garis keras dan melindungi warga sipil.
Sebelumnya, Mozambik meminta bantuan Uni Eropa dalam menghadapi pemberontakan di wilayah paling utara provinsi Cabo Delgado, yang berkecamuk sejak 2017. Tindak kekerasan di sana meningkat secara signifikan dalam setahun terakhir.
Para Menteri Luar Negeri di Uni Eropa pada Senin, 12 Juli 2021, melakukan rapat di Ibu Kota Brussels untuk memutuskan secara resmi soal pelatihan militer di Mozambik tersebut. Hanya saja, belum dibocorkan negara mana saja yang akan mengirimkan pasukan militer ke sana dalam misi ini.
“Mandat dari misi ini akan berlangsung selama dua tahun,” demikian keterangan Dewan Eropa.
Sebelumnya pada Mei 2021, Portugal sudah mengirimkan 60 pasukan ke Mozambik, negara bekas jajahannya. Pasukan militer Portugal itu, menjalankan misinya selama empat bulan memberikan pelatihan militer ke tentara Mozambik dalam melawan pemberontakan, membagi ilmu intelijen dan cara menggunakan drone.
Kepala Kebijakan Uni Eropa Josep Borrell mengatakan sekitar 200 – 300 personel mungkin akan dikerahkan ke Mozambik pada akhir tahun ini.
Baca juga: 446 Tewas Akibat Banjir, Warga Mozambik Kirim Doa Bersama
Sumber: Reuters