Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuba Batasi Akses Media Sosial untuk Meredam Protes Anti-pemerintah

image-gnews
Sebuah kendaraan pasukan khusus melewati sebuah mobil antik di pusat kota Havana, Kuba, 13 Juli 2021. [REUTERS/Alexandre Meneghini]
Sebuah kendaraan pasukan khusus melewati sebuah mobil antik di pusat kota Havana, Kuba, 13 Juli 2021. [REUTERS/Alexandre Meneghini]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuba telah membatasi akses ke media sosial dan aplikasi perpesanan termasuk Facebook dan WhatsApp, menurut perusahaan pemantau internet global NetBlocks pada Selasa, setelah protes anti-pemerintah terbesar dalam beberapa dekade muncul.

Ribuan orang Kuba bergabung dalam demonstrasi di seluruh negara yang dikelola Komunis pada Ahad, untuk memprotes krisis ekonomi yang mendalam yang telah menyebabkan kekurangan barang-barang pokok dan pemadaman listrik. Mereka juga memprotes penanganan pemerintah terhadap pandemi virus corona dan pembatasan kebebasan sipil.

Pemerintah Kuba mengatakan demonstrasi itu diatur oleh kontra-revolusioner yang dibiayai oleh Amerika Serikat, memanipulasi frustrasi dengan krisis ekonomi yang sebagian besar disebabkan oleh embargo perdagangan AS yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Protes, yang jarang terjadi di negara di mana perbedaan pendapat publik dikontrol dengan ketat, sebagian besar telah berakhir pada Minggu malam, ketika pasukan keamanan dikerahkan ke jalan-jalan dan Presiden Miguel Diaz-Canel meminta pendukung pemerintah untuk keluar dan berjuang membela revolusi mereka.

Tetapi protes lain berkobar Senin malam di pinggiran selatan Havana, La Guinera, di mana satu orang tewas dan beberapa lainnya, termasuk anggota pasukan keamanan, dirawat di rumah sakit karena cedera, menurut media yang dikelola pemerintah, Selasa, dikutip dari Reuters, 14 Juli 2021.

Tidak disebutkan apa yang menyebabkan kematian itu, tetapi Kementerian Dalam Negeri Kuba mengatakan pria yang tewas dan demonstran lain telah menyerang petugas. Tidak ada kematian dan cedera lain yang secara resmi dikonfirmasi sejauh ini.

CNN melaporkan banyak orang ditangkap secara paksa dan dimasukkan ke van polisi pada protes di Havana. Video protes menunjukkan demonstran membalikkan mobil polisi dan melemparkan batu ke arah petugas.

Pemerintah Kuba belum mengatakan berapa banyak orang yang ditangkap atau terluka dalam kerusuhan itu.

Polisi berlari selama protes menentang dan mendukung pemerintah, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Havana, Kuba, 11 Juli 2021. [REUTERS/Stringer]

Ratusan orang turun ke jalan di La Guinera, meneriakkan slogan-slogan seperti 'jatuhkan komunisme' dan 'kebebasan bagi rakyat Kuba', menurut dua warga dan rekaman video yang beredar. Beberapa mulai melemparkan batu ke pasukan keamanan yang akhirnya membalas dengan tembakan, kata warga Waldo Herrera, 49 tahun.

"Saya pikir Komunis telah kehilangan kendali, mereka tidak akan memiliki solusi untuk situasi ini," katanya. "Orang-orang lelah dengan begitu banyak penghinaan, begitu banyak penindasan."

Seorang saksi mata melihat puluhan orang membawa tongkat meninggalkan La Guinera pada Senin malam.

Aktivis mengatakan pemerintah menggunakan apa yang disebut brigade reaksi cepat, kelompok rekrutan sipil yang diorganisir pemerintah, untuk melawan pengunjuk rasa.

Mereka juga menuduh pemerintah berusaha mengganggu komunikasi. Diperkenalkan lebih dari dua tahun yang lalu, internet seluler telah menjadi faktor kunci di balik protes, memberi Kuba lebih banyak platform untuk mengekspresikan frustrasi mereka dan memungkinkan seruan menyebar dengan cepat ketika orang-orang berada di jalan.

Di ibu kota, telah terjadi pemadaman internet seluler secara teratur dan tidak biasa sejak Minggu, menurut saksi mata.

NetBlocks, yang berbasis di London, mengatakan di situs webnya bahwa Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Telegram di Kuba sebagian terganggu pada hari Senin dan Selasa.

"Pola pembatasan yang diamati di Kuba menunjukkan tindakan keras yang sedang berlangsung pada platform pengiriman pesan yang digunakan untuk mengatur dan berbagi berita protes secara real-time," kata direktur NetBlocks Alp Toker. "Pada saat yang sama, beberapa konektivitas dipertahankan untuk mempertahankan kemiripan normalitas."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Facebook Inc, yang memiliki Instagram dan WhatsApp, mengatakan bahwa mereka prihatin dengan pembatasan layanannya di Kuba.

"Kami menentang penutupan, pembatasan, dan gangguan internet lainnya yang membatasi debat komunitas kami. Kami berharap konektivitas akan dipulihkan sesegera mungkin sehingga warga Kuba dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman," kata Joe Osborne, juru bicara Facebook, pada Selasa malam.

Ditanya apakah pemerintah sengaja membatasi koneksi internet, Menteri Luar Negeri Bruno Rodriguez mengatakan dalam jumpa pers bahwa situasinya "rumit".

Ia mengatakan pemadaman listrik dapat berdampak pada layanan telekomunikasi dan "Kuba tidak akan pernah melepaskan hak untuk mempertahankan diri."

Telegram tidak segera menanggapi permintaan komentar. Twitter Inc mengatakan tidak menemukan pemblokiran layanannya.

"Senjata kami adalah internet. Jika mereka merampas internet, kami tidak bersenjata," kata penduduk Havana Gino Ocumares, ketika dia mencoba tetapi gagal terhubung ke web di hotspot Wi-Fi pemerintah. "Pemerintah tidak ingin orang melihat kebenaran."

Protes di La Guinera dipelopori oleh "elemen antisosial dan kriminal" yang mencoba mencapai kantor polisi dengan tujuan menyerang pejabatnya dan merusak infrastruktur, kata Kantor Berita Kuba yang dikelola pemerintah.

Ketika pasukan keamanan menghentikan mereka, mereka merusak rumah, membakar kontainer, dan merusak kabel listrik pinggiran kota, menyerang pejabat dengan batu dan benda lain, kata kantor berita itu.

Media yang dikelola pemerintah juga melaporkan pada hari Selasa bahwa Raul Castro, yang mengundurkan diri sebagai kepala Partai Komunis Kuba yang berkuasa pada bulan April, menghadiri pertemuan pada hari Minggu dari biro politik untuk mengatasi "provokasi."

Diaz-Canel mengatakan pada bulan April, dia akan terus berkonsultasi dengan Castro mengenai hal-hal yang paling penting.

Reaksi terhadap protes di Amerika Latin terpecah di sepanjang garis ideologis, dengan presiden Meksiko menyalahkan embargo AS karena mengobarkan kerusuhan, sementara Cile dan Peru mendesak pemerintah untuk mengizinkan protes pro-demokrasi.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Senin bahwa Amerika Serikat mendukung rakyat Kuba untuk menegaskan hak-hak universal mereka.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price meminta pemerintah Kuba untuk membuka semua sarana komunikasi, baik online maupun offline.

Baca juga: Kuba Klaim Vaksin Soberana 2 Efektif 91,2 Persen Terhadap Covid-19

REUTERS | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Pengumuman SNBP 2024 Ramaikan Media Sosial, Seruan Alhamdulillah dan Cinta Ditolak Berbaur

3 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org
Pengumuman SNBP 2024 Ramaikan Media Sosial, Seruan Alhamdulillah dan Cinta Ditolak Berbaur

SNBP adalah ajang kompetisi para siswa elegible asal sekolah masing-masing untuk memperebutkan kuota jalur nilai rapor di PTN tujuan.


Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

7 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.


Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

8 hari lalu

Seorang pria berdiri di samping layar yang menampilkan hasil awal pemilihan presiden Rusia, di markas besar Komisi Pemilihan Umum Pusat di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Menurut exit polls lembaga survei Public Opinion Foundation (FOM), Putin berhasil meraup 87,8 persen suara, mengalahkan tiga kandidat capres lainnya. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

8 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

8 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

8 hari lalu

Pakar hukum tata negara Refly Harun berorasi di depan kantor KPU RI saat demonstrasi menolak hasil Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, 20 Maret 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

Refly Harun mendesak massa untuk menolak hasil Pemilu 2024.


16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

9 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

Menurut Humas Polres Metro Jakarta Pusat, aksi demonstrasi di DPR semalam berujung anarkis.


Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

9 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

Sejak awal Maret 2024, Gedung DPR beberapa kali menjadi tempat unjuk rasa terkait politik dinasti, pemakzulan Jokowi, Pemilu 2024. Ini rangkaiannya.


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

9 hari lalu

Suasana sepi di depan Gedung DPR/MPR  hingga pukul 14.15 WIB Rabu 20 Maret 2024. Rombongan pengunjuk rasa yang dikabarkan akan kembali melakukan aksinya belum yang terlihat. TEMPO/Defara Dhanya
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

Aksi demontrasi tolak pemilu curang di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah berlangsung sejak Senin lalu. Namun hari ini belum terlihat