TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mewajibkan seluruh tenaga kesehatan di Prancis mendapatkan suntikan COVID-19. Sedangkan warga yang ingin masuk ke bioskop atau naik kereta api, wajib menunjukkan bukti vaksinasi atau bukti tes negatif vurus corona.
Tenggat waktu pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan adalah 15 September 2021. Macron mengancam petugas medis yang belum disuntik akan dikenakan sanksi atau denda. "Vaksinasi adalah masalah tanggung jawab individu tetapi juga masalah kebebasan kita", ujar Emmanuel Macron.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan bahwa petugas kesehatan yang tidak divaksinasi tidak akan menerima gaji atau diizinkan bekerja setelah 15 September. Dia mengumumkan bahwa kampanye vaksinasi untuk siswa sekolah menengah, sekolah menengah dan sekolah dasar akan dimulai pada September.
Di antara langkah-langkah lain untuk mengurangi penyebaran virus corona, jam malam akan diberlakukan kembali di wilayah Prancis Martinique dan Pulau Reunion.
Macron juga menyatakan mulai musim gugur mendatang tes PCR tidak akan lagi gratis, kecuali jika berbekal resep dokter. Diharapkan langkah itu akan mendongkrak tingkat vaksinasi dibandingkan hanya menjalani tes Covid-19.
"Semua orang di Prancis harus divaksinasi, itu adalah satu-satunya cara menuju kehidupan normal," kata Macron dalam pidato yang disiarkan melalui stasiun televisi, Senin, 12 Juli 2021.
Aturan baru itu terbit lambatnya tingkat vaksinasi dan jumlah infeksi baru yang meningkatan tajam akibat varian Delta yang sangat menular. Saat ini varian Delta mendominasi kasus corona di Prancis.
Vaksinasi juga wajib bagi orang-orang yang bekerja di panti jompo. "Kita sedang berlomba melawan waktu," kata Emmanuel Macron.
Usai pidato Macron, situs layanan kesehatan Doctolib kebanjiran pesanan untuk vaksinasi.
Baca: Prancis Minta Warganya Tak Berlibur ke Spanyol dan Portugal
FRANCE24 | REUTERS
