TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Haiti telah menangkap seorang dokter yang diduga terlibat dalam pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Tersangka Christian Emmanuel Sanon telah tinggal di Florida Selatan, Amerika Serikat lebih dari 20 tahun.
Polisi mencurigai Sanon sebagai salah satu pemimpin kelompok yang membunuh Moise. Sanon adalah tersangka ketiga keturunan Haiti yang tinggal di Florida.
Sanon ditangkap berdasarkan keterangan dua tersangka lain, James Solages, 35, dan Joseph Vincent, 55. Mereka mengatakan kepada poliso selama interogasi bahwa pembunuhan itu adalah bagian dari rencana untuk mengangkat Sanon sebagai presiden negara Karibia.
Mereka mengatakan rencana awal bukan untuk membunuh Moise, melainkan menangkap dan membawanya ke istana presiden. Di sana Sanon akan menggantikan Moise.
Jovenel Moise, 53, ditembak mati dalam serangan di rumahnya oleh sekelompok pria bersenjata yang mengaku sebagai agen dari US Drug Enforcement Administration. Ibu Negara Haiti Martine Moise, 47, terluka parah dalam serangan itu.
Para pejabat menggambarkan para pembunuh Presiden Haiti itu sebagai tentara bayaran asing yang terlatih dengan baik. Pembunuhan itu membuat Haiti, negara yang rapuh secara politik terjerembab dalam ketidakstabilan.
Sanon dikenal sebagai pebisnis sukses di di Florida. Bisnisnya mencakup beragam sektor termasuk layanan medis, energi dan perusahaan real estate. Namun sebagian besar bisnisnya saat ini tidak aktif.
Sanon mengidentifikasi dirinya sebagai seorang dokter meskipun tidak ada daftar lisensi medis untuknya di Florida.
Catatan menunjukkan dia mengajukan kebangkrutan pada 2013 di Tampa. Sanon kehilangan sebuah rumah di Brandon karena penyitaan dengan utang berjumlah lebih dari US$ 400.000.
Baca: Polisi Tangkap Terduga Dalang Pembunuhan Presiden Haiti, Apa Motifnya?
NYPOST