Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari ini, Ultah 24 Tahun Malala Yousafzai Peraih Nobel Perdamaian Muda Usia

Reporter

image-gnews
Malala Yousafzai, penerima Nobel perdamaian, saat pertemuan dengan remaja perempuan Complexo da Penha yang bekerja pada organisasi sepak bola Street Child United di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, 11 Juli 2018. REUTERS/Ricardo Moraes
Malala Yousafzai, penerima Nobel perdamaian, saat pertemuan dengan remaja perempuan Complexo da Penha yang bekerja pada organisasi sepak bola Street Child United di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, 11 Juli 2018. REUTERS/Ricardo Moraes
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMalala Yousafzai menjadi gadis penerima Nobel Perdamaian di usia yang cukup muda. Hal ini didapatkannya karena menentang Taliban di Pakistan dan menuntut agar para wanita diizinkan untuk menerima pendidikan. Tidak heran pada 2014, ketika ia mendapatkan penghargaan tersebut, ia dinobatkan sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia. Perempuan kelahiran 12 Juli 1997 ini, juga dikenal sebagai aktivis pembela pendidikan global dan perempuan.

Darah aktivis yang ia miliki di dapat dari ayahnya—Ziauddin Yousafzai—yang juga menjadi aktivis anti Taliban dan juga mendirikan sekolah di Pakistan. Di sekolah tersebutlah Malala menempuh pendidikan dan memulai melakukan pemberontakan terhadap Taliban dengan pidato yang ia sampaikan pada 2008 lalu yang berjudul, Berani-beraninya Taliban mengambil hak dasar saya untuk menerima pendidikan

Pada 2012 lalu, ia pernah menyampaikan pidato di sekolahnya dan membuatnya menjadi buronan para kelompok bersenjata. “Saya berbicara secara terbuka atas nama anak perempuan dan hak kami untuk belajar. Dan ini membuat saya menjadi target,” ucapnya di kanal malala.org.

Ia yang ketika itu menjadi target kelompok bersenjata, membuatnya mendapatkan tembakan di bagian kepala dan dua bagian tubuh lainnya. “Dalam perjalanan pulang dari sekolah, seorang pria bersenjata bertopeng naik ke bus sekolah saya dan bertanya, “Siapa Malala?” Dia menembak saya di sisi kiri kepala saya,” ucapnya.

Kondisinya yang kritis, sebagian tengkoraknya diangkat untuk mengobati otaknya yang bengkak dan mendapatkan perawatan lebih lanjut di Birmingham, Inggris. Ia juga sempat mendapatkan operasi saraf wajah. Malala terbangun sepuluh hari kemudian dan para dokter menceritakan keadannya tersebut.

Ketika masa perawatan akibat tragedi penembakan tersebut membuatnya harus menetap di Inggris dan bersekolah disana. Pada 2018 lalu ia berkuliah di Oxford University dan tertarik untuk mempelajari Filsafat, Politik dan Ekonomi. Ia juga lulus kuliah pada 2020 lalu.

Bersama ayahnya ia mendirikan Malala Fund—sebuah badan amal yang didedikasikan untuk memberikan setiap gadis kesempatan untuk mencapai masa depan yang dia pilih. Malala juga pernah melakuakn perjalanan ke berbagai negara untuk bertemu gadis-gadis yang memerangi kemiskinan, perang, pernikahan anak dan diskriminasi gender untuk pergi ke sekolah.

Perempuan yang lahir di Mingora, Pakistan, pada 1997 ini juga menjadi model sampul majalah Vogue Inggris edisi Juli 2021. Dia berharap, kemunculannya di majalah itu dapat menginspirasi para gadis di seluruh dunia. 

Malala Yousafzai yang terkenal dengan quotes-nya ‘Kala semua bumi bungkam, apalagi satu suara saja dapat jadi amat kokoh’ hari ini berulang tahun ke-25. 10 tahun pasca penembakan di bagian kepalanya, Malala masih konsisten melakukan perjuangan untuk membela hak perempuan. Panjang umur perjuangan, A Luta Continua!

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Intip Aktivitas Terbaru AKtivis Perempuan Malala Yousafzai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

17 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

20 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

20 hari lalu

Salah satu turunan tuntutan utama aksi International Women's Day Jogja 2024 berupa akses pendampingan bagi korban kekerasan difabel, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

22 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

22 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

24 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.


Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

25 hari lalu

Seorang pedagang menjual beras di pasar di Kota Quezon, Filipina pada 6 September 2023. (Xinhua/Rouelle Umali)
Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

26 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

32 hari lalu

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

38 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.