Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesaksian Janda Presiden Haiti: Tentara Masuk Tengah Malam Lalu Menembak

Reporter

Presiden Jovenel Moise dan istrinya, Martine Moise, mendatangi lokasi gempa bumi Haiti untuk mengenang mereka yang meninggal dalam bencana alam pada 2010 lalu itu (Sumber: Reuters/ Jeanty Junior Augustin)
Presiden Jovenel Moise dan istrinya, Martine Moise, mendatangi lokasi gempa bumi Haiti untuk mengenang mereka yang meninggal dalam bencana alam pada 2010 lalu itu (Sumber: Reuters/ Jeanty Junior Augustin)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Martine Moise, istri mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise berbicara untuk pertama kalinya setelah sang suami tewas diberondong peluru. Martine Moise mengatakan air matanya tidak akan pernah kering setelah pembunuhan suaminya.

Ia menggambarkan saat para pembunuh menembak suaminya dengan peluru setelah menerobos masuk ke rumah mereka di tengah malam. Martine Moise mengatakan serangan itu terjadi begitu cepat, suaminya Jovenel Moise tidak dapat mengatakan sepatah kata pun.

Presiden Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021. Pelakunya diduga 28 tentara bayaran asing. Nyonya Moise juga terluka dalam serangan itu. Ia diterbangkan ke Miami untuk menjalani perawatan.

Pada Sabtu, 10 Juli 2021, Moise memposting pesan suara ke halaman Twitter-nya. Ia bersumpah untuk melanjutkan pekerjaan.

"Dalam sekejap mata, tentara bayaran memasuki rumah saya dan menembaki suami saya dengan peluru," kata Nyonya Moise dalam rekaman itu. Ia menggambarkan saat para penyerang membunuh suaminya.

"Tindakan ini tidak bernama karena Anda harus menjadi penjahat tanpa batas untuk membunuh seorang presiden seperti Jovenel Moise, bahkan tanpa memberinya kesempatan untuk mengatakan sepatah kata pun," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, suaminya dihabisi karena alasan politik, terutama referendum tentang perubahan konstitusi yang bisa memberi presiden lebih banyak kekuasaan. Orang-orang yang tidak disebutkan namanya, ujar Moise, ingin membunuh impian presiden.

"Saya menangis, itu benar, tetapi kita tidak bisa membiarkan negara kehilangan arah," ujarnya. "Kita tidak bisa membiarkan darah Presiden Jovenel Moise, suamiku, presiden yang sangat kita cintai dan yang membalas cinta kita, mengalir dengan sia-sia."

Jovenel Moïse, 53, menjabat sebagai Presiden Haiti, negara termiskin di Amerika, sejak 2017. Ia menghadapi masa jabatan yang sulit karena dituduh korupsi. Demonstrasi terjadi di ibu kota dan kota-kota lain di Haiti pada awal tahun ini.

Baca: Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti Mengaku Tidak Berniat Membunuh

BBC | REUTERS 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Gerakan Vigilante Haiti Berantas Geng Bersenjata, Angka Kejahatan Turun Drastis

3 hari lalu

Asap mengepul di antara rumah-rumah di lingkungan Debussy selama bentrokan antar geng, di Port-au-Prince, Haiti 24 April 2023. REUTERS/Ralph Tedy Ero
Gerakan Vigilante Haiti Berantas Geng Bersenjata, Angka Kejahatan Turun Drastis

Kelompok Vigilante Haiti ini terdiri dari kaum muda termasuk beberapa anak-anak.


Warga Haiti Mengamuk, 10 Anggota Geng Digantung dan Dibakar

37 hari lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka saat melarikan diri dari rumah dan lingkungan mereka akibat bentrokan antar geng, di Port-au-Prince, Haiti 24 April 2023. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Warga Haiti Mengamuk, 10 Anggota Geng Digantung dan Dibakar

Geng-geng di Haiti semakin kuat sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021.


PBB: Haiti Butuh Bantuan Luar untuk Akhiri Kekerasan Geng

11 Februari 2023

Pimpinan Geng 400 Mawozo,  Lanmo Sanjou, ketika menuntut tebusan untuk misionaris yang disandera, Oktober 2021. (Youtube/hcabarbieri.it)
PBB: Haiti Butuh Bantuan Luar untuk Akhiri Kekerasan Geng

Haiti dicengkeram mimpi buruk kekerasan geng yang tak bisa diatasi oleh pemerintah.


Inilah 3 Gempa Bumi Paling Mematikan yang Pernah Terjadi

11 Februari 2023

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Inilah 3 Gempa Bumi Paling Mematikan yang Pernah Terjadi

Beberapa negara pernah mengalami gempa bumi mematikan dengan jumlah korban tewas mencapai ratusan ribu jiwa.


Aparat di Haiti Ajak Warga Unjuk Rasa Buntut Memburuknya Geng Kriminal

27 Januari 2023

Suasana aksi protes atas pembunuhan polisi baru-baru ini oleh geng bersenjata, di Port-au-Prince, Haiti 26 Januari 2023. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Aparat di Haiti Ajak Warga Unjuk Rasa Buntut Memburuknya Geng Kriminal

Ada 78 aparat terbunuh sejak Henry berkuasa di Haiti pada Juli 2021 atau rata-rata lima orang yang tewas setiap bulannya.


Wabah Kolera di Haiti Memburuk

17 November 2022

Seorang pasien kolera berbaring di tempat tidur sementara ayahnya duduk di sebelahnya di Pusat Perawatan Kolera Medecins Sans Frontieres (MSF - Doctors without Borders), di Maiduguri, Negara Bagian Borno, Nigeria 18 Oktober 2022. REUTERS/Christophe Van Der Perre
Wabah Kolera di Haiti Memburuk

Otoritas kesehatan Haiti telah mengkonfirmasi ada lebih dari 700 kasus penyakit kolera dan 144 kasus berujung kematian sejak awal Oktober 2022.


Geng Kriminal di Haiti Beri Jaminan Keamanan Truk yang Ingin Ambil Bahan Bakar

7 November 2022

Warga ikut ambil bagian dalam aksi protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry setelah berminggu-minggu alami kekurangan bahan pangan, dan krisis kemanusiaan di Port-au-Prince, Haiti 10 Oktober 2022. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Geng Kriminal di Haiti Beri Jaminan Keamanan Truk yang Ingin Ambil Bahan Bakar

Truk-truk bahan bakar sekarang boleh mendekat ke terminal Varreux tanpa harus mengkhawatirkan keselamatan mereka


Warga Haiti Alami Bencana Kelaparan

15 Oktober 2022

Dua pria korban Badai Matthew berkelahi untuk mendapatkan makanan usai menyerang truk berisi makanan di Jeremie, Haiti, 14 Oktober 2016. Para korban Badai Matthew yang kelaparan, melakukan berbagai cara demi mendapatkan makanan, termasuk berkelahi. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Warga Haiti Alami Bencana Kelaparan

Warga Haiti mengalami bencana kelaparan dampak blokade oleh geng-geng kriminal


Amerika Serikat Membantu Polisi Haiti Melawan Gangster

13 Oktober 2022

Pimpinan Geng 400 Mawozo,  Lanmo Sanjou, ketika menuntut tebusan untuk misionaris yang disandera, Oktober 2021. (Youtube/hcabarbieri.it)
Amerika Serikat Membantu Polisi Haiti Melawan Gangster

Amerika Serikat akan meningkatkan bantuan kepada polisi Haiti. Satu unit kapal penjaga pantai dikirim untuk berpatroli di perairan Haiti.


Kerusuhan Pecah di Haiti, Demonstran Tolak Bantuan Asing Atasi Gengster

12 Oktober 2022

Warga ikut ambil bagian dalam aksi protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry setelah berminggu-minggu alami kekurangan bahan pangan, dan krisis kemanusiaan di Port-au-Prince, Haiti 10 Oktober 2022. REUTERS/Ralph Tedy Erol
Kerusuhan Pecah di Haiti, Demonstran Tolak Bantuan Asing Atasi Gengster

Haiti kembali dilanda kerusuhan. Ribuan orang turun ke jalan memprotes pasukan asing yang diminta bantu pengamanan setelah demonstrasi harga BBM.