TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kemakmuran di Ethiopia memenangkan suara mayoritas dalam pemilu parlemen, yang diumumkan komisi pemilihan umum pada Sabtu, 10 Juli 2021. Partai Kemakmuran adalah partai yang menggolkan Abiy Ahmed ke kursi Perdana Menteri Ethiopia dan kemenangan dalam pemilu parlemen ini memastikan Abiy berkuasa satu periode lagi di Ethiopia.
Abiy memuji pemilu parlemen yang diselenggarakan pada 21 Juni lalu sebagai pemilu pertama di Ethiopia yang berlangsung bebas dan adil setelah bertahun-tahun dikendalikan oleh pemerintahan represif. Akan tetapi pemilu parlemen Juni lalu itu, diboikot oleh seorang politikus oposisi, yang menyoroti perang di utara Tigray, kekerasan etnis dan adanya sejumlah tantangan dalam distribusi keperluan pemilu. Pemilu parlemen Ethiopia tidak bisa dilakukan di 3 dari total 10 wilayah di negara itu.
Menurut Wakil Komisi Pemilu Woubshet Ayele, Partai Kemakmuran memenangkan 410 dari total 436 kursi parlemen yang diperebutkan. Sedangkan Kepala Komisi Pemilu Birtukan Mideksa meyakinkan pihaknya telah menjalankan pemilu yang kredibel.
Seorang perempuan menggendong bayi saat mengantre untuk mendapatkan makanan, di sekolah dasar Tsehaye, yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. [REUTERS/ Baz Ratner]
Ketua oposisi Ethiopia Berhanu Nega mengatakan partainya, yakni Ethiopian Citizens for Social Justice, sudah mengajukan 207 komplain setelah otoritas lokal dan militan memblokade para pengamat pemilu di wilayah Amhara dan Peoples.
Pemilu parlemen ini merupakan ujian pertama bagi para pendukung Perdana Menteri Abiy, yang menjanjikan reformasi bidang politik dan ekonomi. Abiy menduduki kursi Perdana Menteri Ethiopia melalui koalisi pemerintahan pada 2018 lalu.
Dalam tempo sebulan sejak memegang kekuasaan di Ethiopia, Abiy mencabut larangan pada partai-partai oposisi, dia membebaskan puluhan ribu tahanan politik dan mengambil langkah-langkah untuk membuka pasar Ethiopia yang belum tereksplorasi.
Abiy sekarang ini menghadapi tekanan internasional terkait perang di Tigray dan tuduhan dari kelompok-kelompok HAM kalau pemerintahannya menarik beberapa kebebasan, namun tuduhan kelompok HAM itu dibantah Abiy.
Baca juga: 400 Ribu Warga Ethiopia di Tigray Kelaparan
Sumber: Reuters