TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Arab Saudi pada Jumat, 9 Juli 2021, menyetujui penggunaan vaksin virus corona buatan Moderna Inc untuk disuntikkan pada masyarakat di Kerajaan Arab Saudi. Dengan terbitnya izin ini, maka Arab Saudi akan mulai melakukan impor vaksin Covid-19 tersebut.
Sebelumnya, Arab Saudi menyetujui penggunaan vaksin virus corona buatan Pfizer, AstraZeneca dan Johnson&Johnson.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mendapat dosis vaksin penyakit coronavirus (COVID-19) di Riyadh, Arab Saudi, 25 Desember 2020. [Bandar Algaloud / Courtesy of Saudi Royal Court / Handout via REUTERS]
Terhitung sampai 10 Juli 2021, Arab Saudi sudah mendistribusikan 19.262.679 dosis vaksin virus corona. Pada akhir pekan lalu, dalam sehari Arab Saudi menyuntikkan 166.826 dosis vaksin virus corona.
Data dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, memperlihatkan dalam tempo 24 jam ada 1.133 kasus baru positif Covid-19 sehingga total kasus infeksi virus corona di Arab Saudi ada 498.906 kasus. Sedangkan untuk kematian akibat Covid-19 ada tambahan 14 orang sehingga total ada 7.947 orang yang meninggal karena virus corona.
Menurut Abdullah Asiri, Assistant Undersecretary di Kementerian Kesehatan Arab Saudi bidang Pencegahan Penyakit dan Konsultan Penyakit Menular, Arab Saudi telah menjadi salah satu negara di dunia, yang memulai imunisasi massal vaksin virus corona secara merata di seluruh wilayah negara itu.
Dia mengatakan Pemerintah Arab Saudi mengumumkan siapa pun di negara itu bisa mendaftar untuk mendapatkan imunisasi vaksin virus corona berdasarkan syarat dan kondisi yang ditetapkan. Bukan hanya warga negara Arab Saudi, namun juga ekspatriat dan pelancong di sana boleh mendaftar untuk mendapatkan vaksin virus corona secara gratis.
Baca juga: Arab Saudi Akan Denda Orang yang Masuk Situs Suci Tanpa Izin Haji
Sumber: Reuters | english.alarabiya.net