TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Cina, WeChat, menghapus puluhan akun LGBT yang dikelola oleh sejumlah mahasiswa. WeChat mengatakan beberapa akun yang dihapus itu ada yang melanggar aturan pemberian informasi di internet dan menyebarkan waswas terhadap konten gay secara online.
Sejumlah anggota kelompok LGBT mengatakan pada Reuters bahwa akses mereka ke akun mereka di WeChat sudah diblok pada Selasa malam, 6 Juli 2021. Mereka juga menemukan hampir semua konten yang mereka unggah di akun media sosial WeChat, sudah di hapus.
“Banyak dari kami kecewa dua kali (tak bisa akses akun WeChat dan konten dihapus). Mereka menyensor kami tanpa peringatan. Kami telah dimusnahkan,” kata salah satu pemilik akun LGBT di WeChat, yang tidak mau dipublikasi identitasnya.
Pasangan sesama jenis, An Hui dan Ye Jianbin bersiap untuk berfoto di kediamannya di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Cina, 18 September 2018. REUTERS/Jason Lee
Akun yang di hapus itu saat diakses, muncul keterangan kalau akun WeChat tersebut melanggar regulasi manajemen dalam hal memberikan informasi ke publik di lingkup dunia maya Cina. Ada pula akun yang sudah di-delete WeChat, tak lagi muncul sama sekali di media sosial itu.
WeChat menolak berkomentar mengenai hal ini. Di Cina, homoseksual masuk kategori gangguan mental sampai 2001. Pernikahan sesama jenis tidak diakui di Cina. Stigma sosial dan tekanan, membuat kelompok LGBT sulit bisa mengutarakan orientasi seksual mereka secara terbuka.
Baca juga: Prancis Izinkan Pasangan Lesbian Ikut Program Bayi Tabung
Sumber: Reuters