TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Florida pada Rabu, 6 Juli 2021, memutuskan untuk menghentikan pencarian korban atas runtuhnya sebuah gedung kondominium pada Juni lalu. Penghentian dilakukan setelah tidak adanya harapan untuk menarik korban dari tumpukan puing-puing dalam keadaan hidup.
Masih ada puluhan korban dalam daftar hilang yang tertimbun beton dan baja dari runtuhnya kondominium Champlain Towers di Florida, Amerika Serikat. Tim penyelamat dan pencari kini beralih ke operasi pemulihan.
“Pada saat ini kami benar-benar kehabisan semua opsi pencarian dan operasi penyelamatan. Tidak ada yang dapat kami lakukan untuk mengembalikan korban hilang,” kata Wali Kota Miami-Dade, Daniella Levine Cava.
Presiden AS Joe Biden bersama istrinya Jill Biden mengunjungi monumen yang didirikan untuk para korban runtuhnya gedung di Surfside, di kawasan kota Tent, Surfside, Florida AS, 1 Juli 2021. Bangunan apartemen yang ambruk menewaskan 10 orang dan sebanyak 151 orang lainnya belum ditemukan. REUTERS/Kevin Lamarque
Pada Rabu, 7 Juli 2021, ditemukan lebih dari 18 jenazah ditumpukan puing-puing. Dengan begitu, tersisa 86 orang lagi yang masih dalam daftar hilang. Mereka yang belum ditemukan, diyakini masih terkubur dalam tumpukan puing kondominium Champlain Towers, yang mendadak runtuh pada 24 Juni 2021.
Otoritas mengatakan masih ada kemungkinan ke-86 korban hilang itu akan di temukan di suatu tempat atau mungkin terhitung dua kali. Namun dalam pertemuan dengan anggota keluarga korban, Ray Jadallah, Wakil Kepala Tim Penyelamat Miami-Dade mengatakan nol peluang menemukan korban hidup saat ini.
Kondominium Champlain Towers memiliki 12 lantai. Gedung itu ambruk ke arah bawah atau lantai satu dan lainnya saling bertumpuk. Dengan begitu, hampir tidak ada rongga atau ruang, di mana para penghuni gedung itu bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
Baca juga: Kondominium di Florida Runtuh, Korban Tewas Bertambah Jadi 22 Orang
Sumber: Reuters