Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Afghanistan Balas Serbuan Taliban di Wilayah Utara dengan Serangan Udara

Komando Afganistan tiba untuk memperkuat pasukan keamanan di Faizabad, ibu kota provinsi Badakhshan, setelah Taliban merebut distrik lingkungan Badakhshan baru-baru ini, 4 Juli 2021. [Kementerian Pertahanan Afganistan//Handout via REUTERS]
Komando Afganistan tiba untuk memperkuat pasukan keamanan di Faizabad, ibu kota provinsi Badakhshan, setelah Taliban merebut distrik lingkungan Badakhshan baru-baru ini, 4 Juli 2021. [Kementerian Pertahanan Afganistan//Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Afghanistan tidak tinggal diam terhadap aksi agresif Taliban merebut wilayah-wilayah miliknya. Untuk membalas kelompok pemberontak tersebut, pemerintah meluncurkan serangan udara dan pasukan khusus ke kota Qala-e-Naw, utara Afghanistan di mana merupakan target serangan terbaru Taliban pada Rabu kemarin.

"Taliban menyerbu sebagian kota kami, namun kemudian menghadapi rekasi keras (dari Militer Afghanistan)," ujar Gubernur Provinsi Badghis, Husamuddin Shams, soal penyerbuan ke kota Qala-e-Naw, dikutip dari Reuters, Kamis, 8 Juli 2021.

Shams berkata, Taliban menyerbu kota Qala-e-Naw dari tiga arah pada Rabu pagi. Beruntung baginya, pasukan Afghanistan berhasil merepon serangan tersebut dan memastikan Qala-e-Naw tidak masuk dalam daftar wilayah yang berhasil diduduki Taliban.

Komandan Pasukan Khusus Afghanistan, Sayed Nezami, membenarkan pernyataan Shams bahwa pihaknya telah mengosongkan kota Qala-e-Naw dari musuh. Ia mengklaim Taliban kehilangan banyak pasukannya dalam serangan balasan kemarin dan sekarang tengah mencoba keluar dari Qala-e-Naw.

Pria bersenjata berjalan menuju pos pemeriksaan saat bersiap-siap menghadapi militan Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Presiden AS Joe Biden dan NATO mengatakan pada pertengahan April mereka akan menarik sekitar 10.000 tentara asing yang masih berada di Afghanistan pada 11 September. REUTERS/Omar Sobhani

Menurut keterangan Afghanistan, kelompok Taliban sempat menguasai bangunan-bangunan strategis di Qala-e-Naw dalam serbuannya. Beberapa di antaranya adalah gedung Direktorat Keamanan Nasional (NDS), kantor kepolisian daerah, serta kantor kepala daerah.

"Qala-e-Naw dalam kondisi yang benar-benar kacau dan pasukan keamanan serta warga tidak tahu harus berbuat apa. Di Penjara Badghis, 200 narapidana berhasil menjebol pagar lapas dan kabur," ujar anggota dewan Badghis, Abdul Aziz Bek, soal situasi di Qala-e-Naw sebelum Militer Afghanistan hadir di sore harinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksi Taliban makin agresif di Afghanistan sejak Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya. Walaupun perjanjian damai telah mereka teken bersama Amerika dan Afghanistan, Taliban memutuskan untuk tidak memenuhi perjanjian tersebut. Per Rabu kemarin, Taliban diyakini sudah menguasai 30 persen dari 421 distrik di Afghanistan.

Presiden Amerika Joe Biden, pada Jumat pekan lalu, menyatakan dirinya tidak akan menarik personil militer hingga habis tak bersisa di Afghanistan. Beberapa akan dibiarkan menetap untuk menjaga bangunan-bangunan Amerika yang berada di Afghanistan seperti Gedung Kedubes. Namun, mendapati Taliban makin agresif mengambil wilayah, Joe Biden diagendakan mengontak Pemerintah Afghanistan Kamis ini untuk membahas respon.

Baca juga: Afghanistan Ditinggalkan Tentara Amerika, Rusia Tawarkan Bantuan Pengganti

ISTMAN MP | REUTERS


Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tak Hanya Joe Biden Pernah Tersungkur, Iriana Jokowi, Anies dan Ganjar Juga Pernah Jatuh

14 menit lalu

PresidenJokowi dan istrinya Iriana Widodo tiba di bandara Hiroshima untuk menghadiri KTT para pemimpin G7 di Mihara, prefektur Hiroshima, Jepang barat 19 Mei 2023, dalam foto handout yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.  Kementerian Luar Negeri Jepang/HANDOUT via REUTERS
Tak Hanya Joe Biden Pernah Tersungkur, Iriana Jokowi, Anies dan Ganjar Juga Pernah Jatuh

Presiden AS Joe Biden tersungkur karena karung pasir, Anies dan Ganjar pun pernah terjatuh saat aktivitasnya, termasuk Iriana Jokowi. Siapa lagi?


Bolak Balik Presiden AS Joe Biden Jatuh, Pernah Terhuyung di Bali, Terakhir Tersungkur di Akademi Angkatan Udara

1 jam lalu

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjalan menuruni tangga Air Force One setibanya di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu, 13 November 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta
Bolak Balik Presiden AS Joe Biden Jatuh, Pernah Terhuyung di Bali, Terakhir Tersungkur di Akademi Angkatan Udara

Presiden AS Joe Biden baru-baru ini jatuh di Akademi Angkatan Udara Amerika Seri di Colorado. Pernah nyaris jatuh di Bali saat KTT G-20.


Biden Jatuh Tersandung Karung Pasir di Acara Wisuda

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara kepada media sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju Camp David, di Washington, AS, 26 Mei 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Biden Jatuh Tersandung Karung Pasir di Acara Wisuda

Presiden AS Joe Biden jatuh tersandung di acara wisuda Angkatan Udara Amerika Serikat. Ia sebelumnya jatuh berkali-kali.


Bentrokan di Perbatasan Iran dan Afghanistan karena Sengketa Air

3 hari lalu

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
Bentrokan di Perbatasan Iran dan Afghanistan karena Sengketa Air

Bentrokan di perbatasan Iran dan Afghanistan terjadi di tengah naiknya ketegangan dan sengketa air yang sedang berlangsung.


Media Australia Menang dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Tentara Bengis di Afghanistan

4 hari lalu

Ben Roberts-Smith. Foto : Dailymai
Media Australia Menang dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Tentara Bengis di Afghanistan

Koran-koran di Australia berhasil membuktikan laporan soal laporan mantan kopral paskan khusus yang terlibat dalam pembunuhan di Afghanistan.


Debt Ceiling Ancam Kebangkrutan Pemerintah Amerika Serikat, Apakah Itu?

4 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu
Debt Ceiling Ancam Kebangkrutan Pemerintah Amerika Serikat, Apakah Itu?

Debt ceiling atau plafon utang merupakan jumlah maksimum utang yang bisa dipinjam pemerintahan Joe Biden melalui penerbitan obligasi. AS bangkrut?


PM Qatar dan Pemimpin Taliban Adakan Pembicaraan Rahasia, Bahas Apa?

4 hari lalu

Wakil perdana menteri dan menteri luar negeri Qatar saat itu, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani. Kevin Wolf/Pool via REUTERS
PM Qatar dan Pemimpin Taliban Adakan Pembicaraan Rahasia, Bahas Apa?

PM Qatar dan pemimpin tertinggi Taliban mengadakan pertemuan rahasia di kota Kandahar, Afghanistan selatan, pertengahan bulan ini.


Harga Minyak Mentah Turun Tajam, WTI di Posisi USD 69,46 per Barel

5 hari lalu

Kilang Minyak Pertamina Dumai. antaranews.com
Harga Minyak Mentah Turun Tajam, WTI di Posisi USD 69,46 per Barel

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli tergelincir 3,41 dolar AS atau 4,43 persen, menjadi ditutup pada 73,54 dolar AS per barel.


Harga Emas Menguat di Tengah Penantian Kesepakatan Batas Utang AS Disahkan Kongres

5 hari lalu

Ilustrasi emas batangan. Sumber: Global Look Press / rt.com
Harga Emas Menguat di Tengah Penantian Kesepakatan Batas Utang AS Disahkan Kongres

Harga emas yang menguat memperpanjang keuntungan dalam dua sesi berturut-turut.


Israel Tidak Tahu Menahu Pembicaraan Arab Saudi-AS Soal Kesepakatan Normalisasi

5 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menunggu dimulainya pertemuan penasihat keamanan nasional di markas NATO di Brussels, Belgia 7 Oktober 2021. [Virginia Mayo/Pool via REUTERS]
Israel Tidak Tahu Menahu Pembicaraan Arab Saudi-AS Soal Kesepakatan Normalisasi

Arab Saudi merestui UEA untuk memulihkan hubungan dengan Israel, tetapi tidak mengikutinya karena tujuan kenegaraan Palestina menjadi prioritas.