Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rawan Jadi Korban Taliban, AS Pertimbangkan Beri Visa ke Perempuan Afghanistan

Reporter

Pria bersenjatabersiap diposisinya saat bersiap melawan pemberontak Taliban di pos pemeriksaan mereka, di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. REUTERS/Omar Sobhani
Pria bersenjatabersiap diposisinya saat bersiap melawan pemberontak Taliban di pos pemeriksaan mereka, di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. REUTERS/Omar Sobhani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk memberikan visa bagi wanita Afghanistan yang mungkin menjadi target Taliban. Visa akan diberikan kepada politisi, jurnalis, dan aktivis perempuan.

Kelompok hak asasi manusia meminta Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih menambahkan 2.000 visa khusus untuk perempuan rentan dan pendukungnya. Kebijakan ini rencananya untuk mengevakuasi ribuan warga Afghanistan setelah Amerika menarik pasukannya bulan ini. Penerjemah pasukan asing termasuk kelompok yang akan diberikan visa.

Salah satu pejabat pemerintah mengatakan visa kemungkinan akan diberikan bukan hanya untuk perempuan yang berada di bawah ancaman, tetapi juga laki-laki dan kelompok minoritas dengan profesi berisiko tinggi.

"Nyawa mereka dalam bahaya," kata Teresa Casale, direktur advokasi untuk Mina's List, yang mengadvokasi perwakilan perempuan di pemerintahan di seluruh dunia. "Para pemimpin perempuan menjadi sasaran dan dibunuh oleh pasukan Taliban. Mereka menerima ancaman setiap hari."

Gedung Putih belum berkomentar ihwal pemberian visa ini. Presiden Joe Biden baru akan berbicara pada sore ini tentang penarikan militer AS. Biden diharapkan akan membicarakan pula hak-hak perempuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi wanita, pekerja media, hakim dan pekerja medis telah dibunuh di Afghanistan saat militer Amerika Serikat meninggalkan negara itu.

Taliban melarang perempuan bersekolah atau bekerja. Kaum perempuan diwajibkan pula untuk menutup seluruh tubuh mereka dan tidak dapat meninggalkan rumah tanpa kerabat laki-laki. Jika melanggar maka mereka dihukum cambuk dan rajam.

Baca: Kabur dari Taliban, 1.000 Warga Afghanistan Mengungsi ke Tajikistan

REUTERS 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Robert Hanssen, Agen FBI yang 20 Tahun Jadi Mata-mata Rusia Tewas di Penjara

6 jam lalu

Robert Hanssen SUMBER REUTERS/FBI/Handout
Robert Hanssen, Agen FBI yang 20 Tahun Jadi Mata-mata Rusia Tewas di Penjara

Robert Hanssen, mantan agen FBI yang menjadi mata-mata Uni Soviet dan Rusia, ditemukan tewas di dalam sel penjaranya di Colorado, AS.


PBB Potong Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan Jadi Rp48 Triliun

8 jam lalu

Warga Afghanistan membawa karung beras, sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan yang dikirim China ke Afghanistan, di sebuah pusat distribusi di Kabul, Afghanistan, 7 April 2022. REUTERS/Ali Khara
PBB Potong Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan Jadi Rp48 Triliun

Semula, anggaran PBB untuk Afghanistan mencapai Rp69 triliun di awal tahun ini.


Top 3 Dunia: Kecelakaan Kereta di India, Usulan Damai Prabowo, Latihan Gabungan AS-China

10 jam lalu

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. JULIE SEBADELHA/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Kecelakaan Kereta di India, Usulan Damai Prabowo, Latihan Gabungan AS-China

Berita Top 3 Dunia pada Senin 5 Juni 2023 diawali dugaan kecelakaan kereta di India akibat sistem manajemen jalur elektronik tidak berfungsi


Serangan Racun di Sekolah Perempuan Afghanistan, 77 Siswi Dirawat di RS

22 jam lalu

Siswa sekolah dasar perempuan meninggalkan sekolah setelah kelas di Kabul, Afghanistan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Zohra Bensemra
Serangan Racun di Sekolah Perempuan Afghanistan, 77 Siswi Dirawat di RS

Sekitar 77 anak perempuan diracuni dan dirawat di rumah sakit dalam dua serangan terpisah di sekolah dasar mereka di Afghanistan


Hubungan Memanas, AS dan China Bergabung dalam Latihan Angkatan Laut di Indonesia

1 hari lalu

Kapal Angkatan Laut India, INSSatpura tiba di Makassar untuk berpartisipasi dalam 4th Edition of Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK 2023). Twitter/@indiannavy
Hubungan Memanas, AS dan China Bergabung dalam Latihan Angkatan Laut di Indonesia

Amerika Serikat dan China mengirim kapal perang ke latihan angkatan laut multinasional di Indonesia, meski hubungan keduanya memanas


Israel Tolak Gagasan Program Nuklir Sipil Arab Saudi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. REUTERS
Israel Tolak Gagasan Program Nuklir Sipil Arab Saudi

Program nuklir sipil merupakan salah satu syarat Arab Saudi untuk kesepakatan normalisasi dengan Israel.


Sejarah Hari Ini: 5 Juni 1981 Penemuan Kasus AIDS Pertama di Amerika Serikat

1 hari lalu

Anggota Palang Merah Remaja menunjukan pita merah ketika mengikuti aksi memperingati Hari AIDS sedunia, di Medan, Sumut, Minggu (1/12). Peringatan Hari AIDS yang diikuti PMR dari berbagai sekolah di Kota Medan, dilaksanakan dengan kompetisi kreatifitas dan long march. ANTARA/Irsan Mulyadi
Sejarah Hari Ini: 5 Juni 1981 Penemuan Kasus AIDS Pertama di Amerika Serikat

Pada 5 Juni 1981, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat pertama kalinya mendeteksi adanya AIDS dari 5 pria homoseksual.


Kapal Perang China Potong Jalur Kapal Perusak AS di Selat Taiwan

1 hari lalu

Sebuah kapal perang China PRC LY 132 melintasi jalur kapal perusak Angkatan Laut A.S. USS Chung-Hoon dengan jarak hanya 137 meter di Selat Taiwan, 3 Juni 2023, dalam gambar diam dari video Global News melalui REUTERS
Kapal Perang China Potong Jalur Kapal Perusak AS di Selat Taiwan

Kapal perang China dituding memotong jalur kapal perusak Amerika Serikat dalam jarak 137 meter di Selat Taiwan "secara tidak aman"


Pesawat Cessna yang 'Nyelonong' di Washington DC dan Jatuh Berisi 4 Penumpang

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat Cessna. cessna.txtav.com
Pesawat Cessna yang 'Nyelonong' di Washington DC dan Jatuh Berisi 4 Penumpang

Pesawat jenis Cessna Citation, yang masuk wilayah Washington DC hingga menghidupkan alarm pasukan keamanan ibu kota AS, berisi 4 orang


Adik Kim Jong Un Kecam Rapat PBB soal Satelit, Sebut AS Seperti Gangster

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri Peringatan Pendirian ke-75 Sekolah Revolusi Mangyongdae dan Kang Pan Sok yang ditandai dengan Upacara Agung, di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 12 Oktober 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA). Jong Un terlihat akrab dan diidolakan oleh para pelajar yang hadir. KCNA melalui REUTERS
Adik Kim Jong Un Kecam Rapat PBB soal Satelit, Sebut AS Seperti Gangster

Adik perempuan Kim Jong Un, bertekad kembali meluncurkan satelit mata-mata. Ia mengecam rapat DK PBB.