TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki kisah bocah berusia 2 tahun yang ditemukan dekat truk imigran terungkap. Lorena Garcia, seorang wanita muda dari desa pedesaan di Honduras barat, mengaku ibu dari bocah malang tersebut. Ia meminta anak itu dikembalikan.
Bocah bernama Wilder itu mendapat perhatian media internasional ketika ditemukan sendirian di pinggir jalan awal pekan ini di negara bagian Veracruz, Meksiko. Balita itu setengah telanjang dan menangis, di dekat sebuah truk yang membawa para migran dalam kondisi tercekik.
Wilder pergi bersama ayahnya, suami Garcia, Noel Ladino. Mereka bermaksud bermigrasi ke Amerika Serikat mencari kehidupan yang lebih baik.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Garcia, 23, mengatakan dia sangat ingin bertemu kembali dengan bayi Wilder. Saat ini anaknya itu berada dalam perawatan pihak berwenang Meksiko.
"Saya ingin mereka mengembalikannya kepada saya," kata Garcia. Dia mengatakan suami dan putranya pergi mencari impian Amerika. "Tapi itu tidak mungkin," katanya.
Garcia mengatakan Ladino dan Wilder meninggalkan rumah mereka di Copan, Honduras, dekat perbatasan Guatemala, menuju Amerika Serikat melalui jalur ilegal. Keduanya mencapai Meksiko tenggara, di mana ayah dan anak dipisahkan.
Setelah otoritas imigrasi Meksiko mengedarkan foto, Garcia mengidentifikasi dirinya kepada pejabat Honduras sebagai ibu Wilder. Dia menggunakan dokumen yang cocok dengan catatan vaksin yang dibawa bocah itu.
Dia mengatakan suaminya ditahan di Meksiko. Dia berbicara dengan sang suami melalui telepon pada Kamis malam tetapi tidak mengetahui informasi apa pun tentang Wilder.
Institut Migrasi Nasional Meksiko belum menetapkan tanggal untuk mentransfer Wilder kembali ke Honduras. "Saya hanya berharap dia kembali," katanya.
Garcia mengatakan keluarga mereka terbelit kemiskinan. "Tidak ada pekerjaan di sini untuk menghidupi diri sendiri. Dia pergi karena kami memiliki anak yang lain, dan di sini ada banyak kemiskinan," katanya.
Baca: Kisah Balita 2 Tahun Terlantar Dekat Truk Pembawa Migran
REUTERS
