Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lari dari Serangan Taliban, Ribuan Tentara Afganistan Kabur ke Tajikistan

image-gnews
Komando Afganistan tiba untuk memperkuat pasukan keamanan di Faizabad, ibu kota provinsi Badakhshan, setelah Taliban merebut distrik lingkungan Badakhshan baru-baru ini, 4 Juli 2021. [Kementerian Pertahanan Afganistan//Handout via REUTERS]
Komando Afganistan tiba untuk memperkuat pasukan keamanan di Faizabad, ibu kota provinsi Badakhshan, setelah Taliban merebut distrik lingkungan Badakhshan baru-baru ini, 4 Juli 2021. [Kementerian Pertahanan Afganistan//Handout via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Presiden Tajikistan pada Senin memerintahkan mobilisasi 20.000 tentara cadangan untuk memperkuat perbatasan dengan Afganistan setelah lebih dari 1.000 personel keamanan Afganistan melarikan diri melintasi perbatasan dari gerilyawan Taliban.

Kaburnya tentara pemerintah Afganistan pada Ahad menggarisbawahi situasi yang memburuk dengan cepat di Afganistan, di mana pasukan asing menarik diri setelah 20 tahun perang dan negosiasi damai yang terhenti.

Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon meminta dialog internasional untuk membahas situasi dengan sekutu di kawasan itu, termasuk mitra Rusia Vladimir Putin yang negaranya memiliki kehadiran militer besar di Tajikistan.

Putin meyakinkan Rakhmon bahwa Rusia akan mendukung bekas republik Soviet untuk menstabilkan perbatasannya dengan Afganistan jika diperlukan, baik secara langsung maupun melalui blok keamanan regional, kata Kremlin, dikutip dari Reuters, 6 Juli 2021.

Rusia mengoperasikan pangkalan militer terbesarnya di luar negeri di negara miskin Asia Tengah itu, di mana ia menempatkan tank, helikopter, dan pesawat serangan darat.

Tajikistan sedang mempertimbangkan untuk mendirikan kamp-kamp bagi calon pengungsi dari Afganistan, menurut sumber-sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters pada Senin.

Sejumlah pria bersiap di posisi saat bersiap-siap melawan pemberontak Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Militan Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan dan mengklaim banyak wilayah saat pasukan asing mundur. REUTERS/Omar Sobhani

Ratusan anggota pasukan keamanan Afganistan telah melarikan diri dari kemajuan cepat Taliban di utara. Tetapi pelarian hari Minggu adalah yang terbesar yang dikonfirmasi, terjadi hanya dua hari setelah Amerika Serikat secara resmi mengosongkan pangkalan udara utamanya di Afganistan, Bagram, sebagai bagian dari rencana penarikan pasukan asing pada 11 September.

Taliban mengambil alih enam distrik utama di provinsi utara Badakhshan, yang berbatasan dengan Tajikistan dan Cina, yang disusul dengan 1.037 prajurit Afganistan melarikan diri melintasi perbatasan dengan izin Tajikistan, kata dinas penjaga perbatasannya.

Pada Ahad, Presiden Afganistan Ashraf Ghani berbicara dengan Rakhmon melalui telepon untuk membahas perkembangannya.

"Perhatian khusus diberikan pada eskalasi situasi di wilayah utara Afganistan yang berdekatan dengan Tajikistan," kata kantor kepresidenan Tajikistan.

Rakhmon menyatakan keprihatinan tentang pelarian anggota pasukan keamanan Afganistan ke perbatasan.

Rakhmon juga memanggil sesama pemimpin Asia Tengah Shavkat Mirziyoyev dari Uzbekistan dan Kassym-Jomart Tokayev dari Kazakhstan dan mengadakan pertemuan dewan keamanan, kata kantornya.

Seorang pejabat senior Afganistan mengonfirmasi ada ratusan tentara yang menyebrang ke Tajikistan tetapi tidak tahu jumlah pastinya.

"Taliban memotong semua jalan dan orang-orang ini tidak punya tempat untuk pergi selain menyeberangi perbatasan," katanya kepada Reuters.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasukan perbatasan Tajikistan mengatakan kepada RIA Novosti bahwa ada lebih dari 300 tentara perbatasan Afganistan yang menyeberang ke wilayah Tajikistan untuk menghindar dari gerilyawan Taliban yang maju.

Konvoi kendaraan lapis baja pasukan Komando Afghanistan berangkat menuju garis depan, di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan Afghanistan 29 Juni 2021. Utusan PBB untuk Afghanistan mengatakan minggu ini bahwa Taliban telah mengambil lebih dari 50 dari 370 distrik Afghanistan. REUTERS/Omar Sobhani

Pekan lalu, pasukan AS mengosongkan Bagram, mengakhiri secara efektif perang terpanjang dalam sejarah AS, sebagai bagian dari kesepakatan dengan Taliban, yang telah mereka lawan sejak serangan 11 September 2001.

Pangkalan udara Bagram merupakan pusat militer vital bagi Uni Soviet setelah menginvasi Afganistan pada 1979. Uni Soviet mundur dari Afganistan pada 1989.

Taliban telah menghentikan serangan terhadap pasukan Barat tetapi terus menargetkan pasukan pemerintah Afganistan dan instalasi keamanannya.

Pembicaraan damai antara kedua belah pihak tetap tidak pasti.

Zabihullah Atiq, seorang anggota parlemen dari Badakhshan, mengatakan Taliban telah merebut 26 dari 28 distrik di provinsi perbatasan, tiga di antaranya diserahkan kepada pemberontak tanpa perlawanan.

Anggota pasukan keamanan Afganistan menggunakan berbagai rute untuk melarikan diri, katanya, tetapi menambahkan bahwa Taliban menangkap puluhan personel di distrik Ishkashem di mana pasukan perbatasan Tajikistan telah memblokir penyeberangan.

Pejabat Tajikistan mengatakan mereka mengizinkan 152 orang dari Ishkashem, tetapi tidak berkomentar apakah ada orang yang ditolak masuk.

Penasihat Keamanan Nasional Afganistan Hamdullah Mohib, mengunjungi Moskow pada Senin untuk pembicaraan keamanan, mengatakan pasukan pemerintah tidak mengantisipasi serangan Taliban tetapi akan melakukan serangan balik.

Rusia mengatakan konsulatnya di kota Mazar-i-Sharif di Afganistan utara menangguhkan operasi karena masalah keamanan, kantor berita TASS melaporkan.

Kementerian pertahanan Afganistan mengatakan, meskipun mundur, pasukan pemerintah berhasil membunuh sedikitnya 224 gerilyawan Taliban pada Sabtu, Russia Today melaporkan.

Baca juga: Taliban Mau Terapkan Syariat Islam di Afganistan Setelah Pasukan Asing Keluar

REUTERS | RIA NOVOSTI | RUSSIA TODAY | TASS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

11 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

13 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

16 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

17 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

23 jam lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

1 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

2 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.