TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan buruh di Ibu Kota Seoul, Korea Selatan pada Sabtu, 3 Juli 2021, melakukan unjuk rasa di jantung pusat kota Seoul untuk menuntut kondisi yang lebih baik. Aksi protes tersebut bertolak belakang dengan peringatan pemerintah yang melarang unjuk rasa karena bisa memicu gelombang wabah virus corona.
Korea Selatan sedang menghadapi kenaikan angka infeksi virus corona yang dipicu oleh varian Delta Covid-19. Otoritas telah melarang unjuk rasa, bahkan Perdana Menteri Kim Boo-kyung mendesak Korean Confederation of Trade Unions agar membatalkan unjuk rasa tersebut.
Seseorang menjalani tes virus corona (COVID-19) di lokasi pengujian virus corona yang didirikan di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 15 Desember 2020.[REUTERS / Kim Hong-Ji]
Rekaman video yang dipublikasi kantor berita Yonhap memperlihatkan para demonstran menggunakan masker memblokade sejumlah jalan utama di pusat distrik Jongno, sambil membawa spanduk bernada protes, seperti ‘Hentikan pembangunan!’ dan ‘Ayo, mogok massa’.
Korean Confederation of Trade Unions menyebut unjuk rasa ini diikuti oleh sekitar 8 ribu partisipan. Mereka menuntut kenaikan upah dan kebijakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Rencana unjuk rasa pada Sabtu, 3 Juli 2021, kemarin telah memicu waswas akan terulang kembalinya kejadian pada musim panas 2020, di saat pertemuan besar di sebuah gereja memancing terjadinya gelombang kedua wabah virus corona. Akan tetapi, Korean Confederation of Trade Unions mendesak agar unjuk rasa pada Sabtu kemarin tetap jadi dilakukan.
Korean Confederation of Trade Unions meyakinkan protes yang dilakukan aman berdasarkan protokol kesehatan. Mereka juga mendesak agar hak kebebasan berpendapat dihargai.
Sekitar 80 persen kasus lokal virus corona berasal dari Ibu Kota Seoul. Di wilayah itu, ada 52 juta jiwa populasi. Pada Kamis, 1 Juli 2021 lalu, kasus harian Covid-19 di Korea Selatan menembus angka tertinggi dalam enam bulan. Sedangkan pada Jumat kemarin, Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) melaporkan ada 794 kasus baru positif Covid-19 atau sedikit lebih rendah dibanding sehari sebelumnya.
Baca juga: Efek Samping Mukbang yang Jarang Dibicarakan
Sumber: Reuters