TEMPO.CO, Jakarta - Kasus baru infeksi virus corona di Afrika Selatan pada Sabtu, 3 Juli 2021, menyentuh rekor tertinggi, yakni 26 ribu kasus. Ini adalah yang kedua kalinya kasus positif Covid-19 di negara itu menyentuh angka tertinggi di tengah masih banyaknya warga yang belum mendapat imunisasi vaksin virus corona.
Meningkatnya angka infeksi virus corona di Afrika Selatan telah membuat layanan kesehatan di negara itu mencapai titik kritis. Rumah sakit – rumah sakit kehabisan tempat tidur dan petugas medis kelelahan dalam merawat pasien-pasien.
Pemerintah Afrika Selatan dipaksa untuk memberlakukan lockdown lokal. Afrika Selatan adalah salah satu negara industrial paling maju di Benua Afrika.
Seorang peselancar melakukan aksi protes saat diberlakukannya Lockdown dan larangan melakukan kegiatan salah satunya berselancar guna mencegah penyebaran Virus Corona di pantai Muizenberg di Cape Town, Afrika Selatan, 5 Mei 2020 REUTERS/Mike Hutchings
Di Afrika Selatan total sudah ada lebih dari 2 juta kasus positif Covid-19. Data Kementerian Kesehatan Afrika Selatan menyebut angka kematian akibat Covid-19 di sana sebanyak 61.500 orang.
Sebanyak 3.3 juta orang di Afrika Selatan sudah mendapat vaksin virus corona. Jumlah itu sekitar 5 persen dari total populasi.
Rendahnya jumlah orang yang sudah mendapat imunisasi vaksin virus corona di Afrika Selatan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari faktor keberuntungan hingga kegagalan birokrasi.
Pada awal tahun lalu, Afrika Selatan terpaksa menghancurkan 2 juta vaksin virus corona Johnson & Johnson yang sudah terkontaminasi. Sedangkan upaya untuk mendapatkan vaksin virus corona pengganti, telah menghadapi hambatan global.
Baca juga: Krisis Dokter, Asosiasi Medis Afrika Selatan Gugat Pemerintah
Sumber: Reuters